by Yohanes Sandy 21 September, 2015
Jejak Potter di Porto
Inilah mungkin satu-satunya toko buku yang terkenal bukan karena koleksi bukunya, melainkan pelanggannya. Banyak orang percaya, Lello & Irmão adalah tempat J.K. Rowling kerap singgah untuk menulis bab-bab awal Harry Potter. Sang novelis bermigrasi ke Porto pada 1991 dan bekerja sebagai guru bahasa Inggris. “Di minggu-minggu pertama di Portugal,” catat Rowling di situs pribadinya, “saya menulis bab yang kemudian menjadi favorit saya dalam Sorcerer’s Stone, ‘the Mirror of Erised’.”
Di lantai dua Lello, kursi tempat Rowling dulu mangkal masih tertata rapi. Konon, di sini dia tak cuma menulis, tapi juga memetik banyak inspirasi. Persis di depan kursinya, seutas tangga berukir melintang angker, serupa dengan tangga ajaib di perut Hogwarts. Di dekat Lello, ada kampus di mana mahasiswa kerap tampil dalam jubah hitam besar yang mirip dengan seragam Harry Potter. Tak jauh dari kampus, ada patung-patung singa bersayap. Kita mungkin akan mengkhayalkannya sebagai prototipe hewan mitologis griffin milik Hagrid.
Lello menempati sebuah gedung neo-Gothic yang dikonstruksi pada 1906 dan dirancang oleh Xavier Esteves. Aset sejarah ini berada di tengah kota, bertetangga dengan butik pakaian dan toko suvenir. Setelah kisah Harry Potter mendunia, popularitas Lello ikut terkerek dan turis berdatangan.
Dan Lello pun berubah. Toko buku ini seolah menjadi atraksi wisata. Interiornya kadang terlampau sesak, apalagi sejak larangan memotret di dalam toko buku dicabut pada Januari silam. Tangga ajaibnya dipenuhi oleh turis yang berebut sudut berfoto. Lello mungkin satu-satunya toko buku di mana mayoritas tamu datang bukan untuk membeli buku, melainkan selfie.
Rua das Carmelitas 144, Porto, Portugal.