web analytics
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Babak Baru Malaysia Airlines

Pasca-dua kecelakaan berturut-turut, pamor maskapai Malaysia Airlines terus terpuruk. Menyelamatkan perusahaan BUMN itu, pemerintah Malaysia melakukan reformasi besar-besaran dengan menunjuk pengelola baru Malaysia Airlines Berhad (MAB) mulai 1 September 2015. Sebelumnya, perusahaan penerbangan ini beroperasi di bawah payung Malaysia Airlines System (MAS).

CEO baru Malaysia Airlines, Christoph Mueller, bersama dengan seluruh jajarannya melakukan kampanye di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) pada 1 September silam dengan menyapa penumpang serta membagikan suvenir dan sepasang tiket kelas bisnis bagi seorang penumpang yang beruntung. Penerbangan MH149 merupakan penerbangan terakhir yang terbang di bawah MAS, yang berangkat pada 31 Agustus tengah malam dari Kuala Lumpur ke Melbourne. Sementara penerbangan MH433 dari Hong Kong menjadi penerbangan pertama di bawah payung MAB yang mendarat di KLIA pada pukul 00:15.

“Kami sangat senang menyambut hari ini, babak baru dari perusahaan penerbangan kami. Kami telah bekerja keras selama beberapa bulan untuk memastikan proses transisi berlangsung lancar dan sukses serta tak lupa kami ucapkan terima kasi kepada para pelanggan dan maskapai rekanan atas dukungannya selama ini,” ujar Mueller.

Guna memotong anggaran, Malaysia Airlines juga menutup Golden Lounge di Perth dan Singapura. Di Perth, penumpang kelas bisnis dan anggota Enrich Platinum dan Gold bisa memanfaatkan fasilitas Qantas International Business Lounge, yang merupakan rekanan Malaysia Airlines dalam aliansi oneworld. Sedangkan di Singapura, penumpang kelas premium bisa memanfaatkan fasilitas Premier Lounge yang dikelola oleh pihak ketiga.

Informasi lebih lanjut, kunjungi Malaysia Airlines.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5