by Yohanes Sandy 15 September, 2014
4 Maskapai Perintis di Indonesia
Indonesia itu indah. Sayang menjelajahinya tak mudah. Minimnya infrastruktur di daerah-daerah, membuat transportasi ke sana sulit. Hadirnya Merpati sedikit menutupi kekurangan tersebut. Maskapai ini melayani rute-rute yang tak mungkin diterbangi oleh maskapai dengan pesawat berbadan besar. Namun, pada awal 2014 perusahaan ini pailit. Rute-rute yang dilayani otomatis tutup. Merpati mungkin telah ingkar janji, tapi empat maskapai berikut siap mengisi ruang yang ditinggalkannya.
Susi Air
Namanya mulai terkenal usai menjadi maskapai pertama yang mendarat di Aceh pascatsunami. Awalnya fokus pada bisnis ekspedisi hasil laut, perusahaan milik Susi Pudjiastuti ini sekarang melayani rute perintis melalui lima hub utama: Jakarta, Medan, Balikpapan, Kendari, Bandung, Cilacap, dan Sentani. Susi Air juga melayani jasa carter memakai armada premium Piaggio Avanti. susiair.com.
Nam Air
Berawal dari sekolah penerbangan, Nam Air menjelma menjadi salah satu maskapai yang membuka rute ke titik-titik sekunder. Februari silam, anak usaha Sriwijaya Air ini membuka jalur ke kawasan timur seperti Maumere, Kupang, dan Waingapu menggunakan Boeing 737-500. flynamair.com.
Wings Air
Usai memesan 27 unit ATR 72-600 pada 2011, Wings Air menegaskan statusnya sebagai operator ATR terbesar sejagat mulai akhir 2015 dengan koleksi total 60 unit pesawat. Wings membidik daerah pelosok seperti Silangit, Solo, Luwuk, Berau, serta Selayar. lionair.co.id.
Explore
Sibuk dengan Liverpool tak membuat Garuda melupakan destinasi domestik. Melalui lini Explore, maskapai pelat merah ini melayani rute ke Bima, Lombok, Labuan Bajo, Luwuk, Mamuju, serta Ende. Mulai Juni, Explore membuka rute ke Jember. garuda-indonesia.com.
Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Sept/Okt 2014 (“Teroka Nusantara”)