by Yohanes Sandy 16 August, 2016
7 Tempat Baru di Bandung
Armor Kopi
Istilah “ngopi di pasar” sempat populer di Jakarta berkat kehadiran Pasar Santa beberapa waktu lalu. Kini di Bandung, Anda bisa menandinginya dengan melahirkan istilah “ngopi di hutan.” Armor Kopi berdiri di kompleks Taman Hutan Raya di kawasan Bukit Dago Pakar. Kedai kopi ini dipecah menjadi dua area: dapur dan tempat duduk. Mayoritas meja dan kursi disebar di area outdoor, membuat tempat ini tak bersahabat di kala musim hujan.
Menu di Armor Kopi cukup simpel. Mereka hanya menyediakan kopi hitam dengan enam pilihan metode penyajian, seperti Vietnam drip, moka pot, flat bottom, atau cukup diseduh saja. Sebagai teman minum kopi, tersedia menu camilan seperti pisang dan singkong goreng, bitterballen, dan selada. Saat terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah hari kerja karena biasanya di akhir pekan pengunjung cukup membeludak. Kompleks Tahura Ir. H. Djuanda, Jl. Dago Pakar No. 99.
Infinite Café/Cats
Infinite disebut-sebut sebagai kafe atau restoran tertinggi di Bandung. Tempat makan ini bercokol di lantai 22 Hotel Crowne Plaza. Sebagai restoran tertinggi, tentu saja menawarkan pemandangan kota tanpa batas. Namun tidak itu saja, restoran ini juga sanggup berputar 360 derajat. Sehingga tamu bisa menikmati pemandangan kota dari posisi manapun. Untuk menunya, Infinite menyediakan beragam pilihan hidangan khas Indonesia dan internasional.
Naik satu lantai di atas Infinite bertengger Cats atau Club at The Sky. Kelab malam ini merupakan yang tertinggi di Kota Kembang serta menawarkan permainan lampu laser yang menawan serta tak ketinggalan menu koktail yang menarik. Cats buka mulai pukul 17:00 hingga 02:00. Jl. Lembong No. 19, Braga.
Mimiti Coffee
(Teks oleh Nina Hidayat, foto oleh Ricko Fernando)
Dalam bahasa Sunda, “mimiti” berarti “awal,” dan Mimiti Coffee berniat menjadi wadah bagi mereka yang berniat mengawali hari dengan secangkir kopi. Kedai baru di Bandung ini didirikan oleh lima orang dengan latar belakang bidang yang beragam, mulai dari kuliner, desain grafis, hingga manajemen bisnis—kombinasi yang mujarab untuk menciptakan sebuah tempat yang menggoda secara visual dan rasa.
Dalam kompleks yang memadukan desain industrial dan gaya kafe semi-terbuka, Mimiti Coffee menyuguhkan taman yang dikepung balok-balok beton, area bercengkerama di kaki pepohonan, serta kopi yang dibuat dari La Marzocco FB80, mesin merah mengilat yang awalnya dibuat untuk ajang 2006 World Barista Championship. Selain kopi, kedai ini menjajakan busana lokal dan impor, seperti WXG, BAPE, Supreme—semuanya dengan potongan streetwear yang senada dengan penampilan tim barista muda Mimiti Coffee.
Berdiri di Jalan Karangsari, salah satu jalur trendi di Bandung, Mimiti Coffee sebenarnya bukan cuma tempat untuk memulai hari, tapi juga melakoni tur ngopi di Kota Kembang. Dalam radius 500 meter dari sini terdapat kedai kopi terkenal lainnya, Two Hands Full. Mimiti Coffee, Jl. Karangsari 1, Bandung; beroperasi setiap hari dari pukul 08:00-20:00.