Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Restoran Atraktif di Kemang

Interior Mamma Rossy yang hangat.

Oleh Reza Idris

Industri restoran di Kemang seolah tak mengenal kata jenuh. Gerai jatuh bangun, tapi massa terus merangsek hampir tiap akhir pekan dan memacetkan jalan-jalan cupet di sini. Berikut lima tempat unik di sentra hangout Jakarta Selatan.

Kiri-kanan: Traffic light; terbuat dari vodka dan ginger ale; Bloody Mary dengan penyajian unik.

Colonial Cuisine & Molecular
Eksperimen-eksperimen laboratorium yang dipraktikkan penganut gastronomi molekuler berhasil merombak cara kita memandang, memahami, dan mengonsumsi makanan. Apa yang terjadi jika tradisi tersebut diterapkan pada minuman? Pemain baru dalam industri F&B di Jakarta, Grup Trigun Andrawina, menjawabnya lewat Colonial Cuisine & Molecular. Di restoran bergaya Inggris 1930-an ini, babak baru dalam dunia koktail Indonesia dimulai. Di bawah pimpinan kepala bartender Arif Richard, para peracik melabrak pakem konvensional dalam menciptakan minuman yang menggoda indra-indra manusia. Satu contoh, bloody mary. Koktail legendaris ini disajikan di atas sendok hingga terlihat mirip menu pembuka. Contoh lainnya, traffic light, minuman berwujud agar-agar cherry liqueur dan galliano, yang disajikan dalam gelas shooter berisi vodka dan ginger ale.

“Kami ingin memberikan pengalaman minum yang baru bagi tamu,” ungkap Rakesh Kapoor, Direktur F&B Colonial. Makanan di Colonial tak kalah serius. Menggunakan pengalaman bekerja di Riva dan L’Atelier de Joel Robuchon, koki Zulkarnaini Dahlan meramu menu-menu eklektik yang terinspirasi tradisi kuliner Prancis, India, dan Indonesia. Dahlan memakai pendekatan sous vide, teknik yang dikembangkan oleh George Pralus, di mana bahan makanan dibungkus plastik kedap, lalu dimasak dengan suhu panas yang terkontrol. Salah satu karyanya yang wajib dicicipi adalah Atlantic cod, ikan kod yang direndam dalam ginger soyu, lalu disajikan dengan ebiko, jamur shimeji, edamame, dan saus prem Jepang.
Jl. Pangeran Antasari No.36, Lippo Mall Kemang UG-OD-11; 021/2905-6891; colonial-jakarta.com; menu utama mulai dari Rp85.000

Kiri-kanan: Cumi goreng tepung dengan penyajian unik; mug dengan desain unik dan menarik.

Dia.Lo.Gue Artspace
Dihiasi barang-barang seni yang memicu kontemplasi. Didesain lapang dan dileng-kapi ruang hijau terbuka sebagai area bersantai. Dia.Lo.Gue bagaikan rumah versi ideal, sebuah kediaman yang menghargai kebutuhan emosional para penghuninya. Untungnya, ia bukan rumah, melainkan galeri yang merangkap res-toran berkapasitas 400 orang. Anda bisa merasakan kedamaian atmosfernya, tanpa harus mengetuk pintunya. Properti seluas 1.000 meter persegi ini dicetuskan oleh trio Hermawan Tanzil, Franky Sadikin, dan Windi Salomo. Sedangkan arsitekturnya ditangani oleh Andra Matin, talenta lokal yang juga mengotaki desain unik Potato Head Bali.

Dia.Lo.Gue terpecah menjadi tiga bagian utama. Area depan ditempati butik yang menjajakan produk-produk artistik, contohnya radio kayu Magno hingga action figure dari seniman Eko Nugroho. Sementara area belakang ditempati ruang bersantai dan taman yang dipercantik instalasi. Jantungnya adalah area tengah yang dihuni ruang makan berisi furnitur kayu, serta dikelilingi dinding yang dibiarkan telanjang guna memajang karya-karya seni. Tempat ini memang awalnya didirikan untuk mewadahi seniman-seniman berbakat yang membutuhkan ruang pamer. Menu populer di sini antara lain nasi goreng cabai hijau, ayam panggang bumbu oregano, dan rosmari dengan pasta penne. Di November, Dia.Lo.Gue menggelar pameran Exi(s)t yang menampilkan sekitar 20 karya seniman Indonesia.
Jl. Kemang Selatan 99 A; 021/719-9671; dialogue-artspace.com; menu utama mulai dari Rp45.000.

Kiri-kanan: Bartender di YOLO Public House sedang meracik minuman; Hidangan di YOLO Public House.

YOLO Public House
Karakternya terinspirasi dari pub-pub di Vancouver. YOLO adalah buah pemikiran pengusaha muda Egan Chandra. Meski berdiri di lahan minimalis, pub ini sukses memadukan gaya rural dengan sentuhan klasik era Victorian. Restorannya terbagi menjadi dua lantai dengan konsep desain berbeda. Lantai pertama menawarkan area makan bergaya kasual dengan permainan lampu temaram. Sedangkan lantai dua dihuni ruang bertembok hitam dengan taburan furnitur kayu jati. Kendati luasnya cuma 120 meter persegi, lantai dua memiliki kesan lapang berkat langit-langitnya yang tinggi.

Menu andalan di sini adalah custom burger. Cukup membayar Rp55.000, tamu bisa meracik burger sesuai selera masing-masing. Mereka dibebaskan untuk memilih topping, daging, dan saus. Satu yang layak dicoba adalah daging sapi panggang dengan saus wasabi mayo dan Jack Daniels BBQ. Selain burger, opsinya adalah grilled dory, ikan dori campur mayones tartar. YOLO mengoleksi banyak minuman beralkohol. Kelebihannya, menu mocktail dan koktailnya diperbarui setiap bulan.
Jl. Kemang Raya 69E; 021/719-6969; menu utama mulai dari Rp45.000.