Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Festival Musik Ramah Lingkungan

Suasana meriah di Glastoburry Festival. (Foto: Andrew Allcock)

Ramai-ramai merayakan hidup dalam semangat menjaga lingkungan. Sederetan festival musik berskala internasional ini mencoba menjadi pionirnya.

Glastonbury Festival
Dua tahun lagi, festival ini akan merayakan ulang tahunnya yang ke-50. Tapi dalam usianya yang matang, isu limbah masih jadi tantangan besar penyelenggara. Berbagai kampanye digalakkan. “Love Your Tent” mengajak penonton untuk membawa pulang tenda mereka, ketimbang membuangnya di lokasi. “The Please Take It Home” juga menyarankan mereka membawa pulang peralatan pribadi. Dalam manajemen sampah, penyelenggara menyebarkan tong berbagai warna untuk untuk memudahkan proses daur ulang. Kabar terakhir, untuk festival 2019, Glasstonbury berencana melarang seluruh penggunaan plastik di area festival. glastonburyfestivals.co.uk.

Selain daur ulang sampah plastik, Lollapalooza juga mengajak pengunjung untuk mendaur ulang sampah makanan lewat area kompos. (Foto: Lollapalooza)

Lollapalooza
Tidak hanya memanjakan Chicago lewat sederetan musisi papan atas, Lollapalooza juga mengedukasi pentingnya menjaga lingkungan. Program “Rock & Recycle” mengajak penonton untuk mendaur ulang sendiri sampah mereka. Ratusan tempat sampah daur ulang, beberapa stasiun kompos, dan tim pemilahan sampah juga diturunkan untuk mereduksi limbah. Selain itu, penonton juga disarankan berjalan kaki, bersepeda atau menggunakan transportasi publik untuk menuju lokasi. Sesampai di sana, mereka juga bisa singgah ke Green Street, area penjualan perhiasan organik, seni daur ulang; dan Farmer’s Market, area penjualan hidangan lezat yang terbuat dari bahan-bahan organik. lollapalooza.com.

Para trash butlers di acara Northside Festival 2017. (Foto: Northside Festival)

Northside Festival
Kemajuan budaya sebuah masyarakat juga terlihat dari bagaimana mereka menghargai lingkungan. Northside Festival di Aarhus, Denmark, menjadi cerminan hal tersebut. Sejak berdiri tahun 2010, penyelenggara ingin meminimalisir dampak lingkungan mereka melalui tiga aspek utama: pengelolaan limbah, transportasi dan makanan. Tahun lalu, semua makanan yang dihidangkan 100 persen organik. Pada 2016, 76 persen limbah berhasil disortir untuk langsung didaur ulang. Untuk menuju ke lokasi ini, semua penonton juga disarankan menggunakan berjalan kaki, bersepeda, atau dengan transportasi publik (parkir mobil tidak tersedia). Tidak hanya itu, trash butlers yang berjas rapi juga berkeliling, membawa penyedot debu portabel dan asbak rokok, untuk rutin membersihkan lokasi acara. Cara yang unik untuk mengedukasi para pengunjung. northside.dk.

Primavera Sound, festival musik yang digelar di tepi Laut Balearik. (Foto: Garbine Irizar)

Primavera Sound
Berpesta di Parc del Fòrum, yang berbatasan langsung dengan Laut Balearik, memunculkan tantangan bagaimana limbah festival tidak langsung tumpah ke lautan. Untuk manajemen sampah,  Primavera Sound bekerja sama dengan B:SM mendaur ulang limbah yang dihasilkan dalam tiga hari acara. Kertas dan gelas di dalam festival juga menggunakan material yang dapat didaur ulang. Selain itu, penonton juga disarankan untuk membawa alat makan sendiri, atau menggunakan gelas yang sama selama mengikuti festival, untuk mengurangi produksi limbah di setiap harinya. Program ramah lingkungan tersebut juga didukung dengan lokasi festival yang strategis sehingga pengunjung dengan sukarela datang ke festival dengan menggunakan transportasi publik ataupun sepeda. primaverasound.com.

Kiri-kanan: Area Energy Playground di Coachella; tong sampah warna-warnai yang disebar di area festival.

Coachella
Salah satu festival musik terbesar di Amerika Serikat ini juga mulai mengimplementasikan langkah-langkah ramah lingkungan. Setidaknya ada lima program ramah lingkungan. Lewat Carpoolchella, festival ini mengajak pengunjung datang ke area festival ramai-ramai dengan minimal empat orang per mobil dengan iming-iming undian berhadiah akses VIP, upgrade tiket, dan lain sebagainya. Inisiatif lain yang digalakkan adalah daur ulang sampah dengan menempatkan tempat sampah bercorak menarik di seluruh area festival dan mengajak pengunjung mengumpulkan serta menukarkan botol, cangkir, dan kaleng minuman bekas di festival dengan poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah-hadiah menarik. Coachella juga telah memensiunkan pelang-pelang nama berbahan plastik dan menggantinya dengan menggunakan bahan kayu. Bagi mereka yang ingin mengisi daya gawai, festival ini juga menyediakan zona Energy Playground tempat pengunjung mengisi daya baterai dengan menggunakan sepeda statis atau papan jungkat-jungkit. coachella.com.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5