Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

48 Jam di Cirebon

Video mapping motif batik di Museum Batik Trusmi rutin dijadikan latar swafoto pengunjung.

MINGGU

09:00 Batik Trusmi
Raksasa batik asal Cirebon, Batik Trusmi (btbatiktrusmi.com) menawarkan destinasi satu atap untuk berkenalan dengan batik lokal: kombinasi antara toko, restoran, dan museum. Tamu bisa berbelanja kain dan busana batik, menikmati kuliner khas lokal, kemudian mempelajari keunikan batik Cirebon di Trupark Museum, kompleks yang diresmikan pada 2018 dan memajang antara lain kain batik tua, stempel batik dari masa ke masa, hingga video mapping bertema batik. 

Proses peracikan empal gentong di restoran Empal Gentong H. Apud.

11:30 Empal Gentong H. Apud
Awalnya keliling memikul bakul, Haji Apud pada 1995 memutuskan berdagang di rumahnya yang berlokasi di tepi Jalan Ir. H. Djuanda. Sesuai namanya, Empal Gentong H. Apud (empalgentonghajiapud.com) menjajakan menu utama empal gentong, produk paling menggiurkan asal Cirebon selain nasi jamblang. Restoran ini begitu laris sampai-sampai Haji Apud berekspansi mendirikan dua cabang, serta bereksperimen dengan tawaran baru, contohnya empal asem (tanpa santan), sate kambing, nasi lengko, hingga empal gentong versi kemasan kaleng.   

Pengunjung dapat menemukan beragam karya seniman lokal di Cheribon Gallery.

13:00 Cheribon Gallery
Selain Affandi, sulit menemukan pelukis asal Cirebon yang mewarnai skena seni rupa nasional. Fakta inilah yang sepertinya ingin diubah oleh Cheribon Gallery (Jl. Ir. H. Djuanda 106). Tempat yang dirintis pada 2008 oleh Hade Erman dan rekan-rekannya ini menampung karya-karya dari sekitar 40 perupa lokal. Salah satu magnet utamanya ialah lukisan kaca yang mengusung tema Cirebon, seperti Prabu Siliwangi, Sunan Gunung Jati, keraton, serta batik.

Taman Sari Gua Sunyaragi, situs sejarah warisan Kerajaan Pakungwati.

15:00 Taman Sari Gua Sunyaragi
Di era Kerajaan Pakungwati, Taman Sari Gua Sunyaragi (Sunyaragi, Kesambi) difungsikan sebagai tempat peristirahatan raja dan permaisuri. Kini, taman seluas 15 hektare ini digemari turis yang ingin menyepi dan berkontemplasi, sesuai dengan namanya yang berarti “menyepi raga.” Kompleks yang disusun dari batu karang ini terdiri dari dua area utama: pesanggrahan dan kompleks 10 gua dengan nama dan keunikan masing-masing.

Nasi liwet, menu andalan di restoran Klapa Manis.

19:00 Klapa Manis
Berkunjung ke sini, tamu akan disuguhi wedang bangsawan, moktail tradisional berbahan rempah yang berkhasiat menghangatkan tubuh. Di meja makan, tawaran andalannya ialah paket komplet nasi timbel ayam yang bisa disantap empat orang. Jika seluruh sajian itu gagal memuaskan lidah, Klapa Manis (klapamanis.com) masih punya amunisi lain: pemandangan kota dari ketinggian. Datang di waktu malam, restoran di tepi Jalan Raya Kuningan-Cirebon ini menyuguhkan kelap-kelip lampu kota Cirebon. 

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5