Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Negara di Asia Tenggara Ini Kembali Terima Turis Asing

Panorama memikat Masungi Georeserve, Baras, di Filipina. (Foto: Chris Sanchez)

Filipina
Setelah sempat menutup rapat-rapat perbatasannya dari kedatangan turis asing, Filipina. Mulai September, Filipina akhirnya resmi mencabut larangan kunjungan bagi turis yang datang dari 10 negara, termasuk Indonesia, UEA, India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Oman, Thailand, dan Malaysia. Namun, pelancong tetap harus mematuhi protokol masuk, melakukan tes PCR, dan karantina.

Pelancong harus karantina setidaknya dua minggu pada saat kedatangan, dengan 10 hari pertama di hotel atau fasilitas yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan sisanya diselesaikan di rumah atau hotel yang sudah mereka pesan. Selain itu, mereka juga harus menjalani tes PCR pada hari ketujuh. Sementara bagi pelancong yang telah divaksinasi akan diizinkan hanya melakukan karantina selama tujuh hari. Vaksin yang diakui termasuk AstraZeneca, Covishield, Janssen, Moderna, Pfizer-BioNTech, Sinopharm, dan Sinovac.

Seorang pedagang seafood tampak sedang sibuk membakar ikan dan aneka hasil laut lainnya. (Foto: Lisheng Chang)

Thailand
Bangkok, kota dengan pengunjung terbanyak di dunia pada 2019, akan membuka kembali pintunya untuk turis asing. Merujuk pengumuman resmi pemerintah Thailand, gerbang perbatasan Bangkok dijadwalkan buka perdana pada 1 Oktober 2021.

Untuk melawat Bangkok, pemerintah Thailand mensyaratkan turis asing sudah divaksin dan melakoni serangkaian tes sebelum dan setelah mendarat. Kriteria lebih detail akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Bersamaan dengan pembukaan Bangkok, pemerintah Thailand berencana membuka akses pelancong asing ke empat destinasi wisata lain, yakni Chiang Mai, Chon Buri, Phetchaburi, serta Prachuap Khiri Khan. Seluruh pembukaan pintu wisata ini merupakan bagian dari agenda pembukaan Thailand secara bertahap pada 2021. Sebelumnya, Juli silam, empat destinasi kepulauan—Phuket, Surat Thani, Krabi, dan Phang Nga—menyambut turis lewat skema yang dijuluki “Sandbox.”

Jika sukses dengan pembukaan Bangkok, Thailand akan memulai babak pariwisata di 21 destinasi lain mulai pertengahan Oktober. Tempat yang tercantum dalam daftar ini antara lain Chiang Rai, Lamphun, Kanchanaburi, serta Ayutthaya.

Di tahap berikutnya, Januari 2022, Thailand akan meluncurkan “travel bubble” antara 13 provinsinya dengan sejumlah negara tetangga. Dengan begitu, total ada 43 provinsi di Thailand yang telah resmi menerima kembali turis asing.

Ha Long Bay, salah satu lokasi favorit turis saat berkunjung ke Vietnam. (Foto: Ammie Ngo)

Vietnam
Vietnam akan membuka kembali pintu perbatasannya secara bertahap untuk turis internasional setelah tutup selama kurang lebih 18 bulan. Pembukaan perbatasan ini dimulai dari Phu Quoc, pulau tropis di luar pantai selatan Vietnam. Pihak otoritas pariwisata Vietnam menyebutkan bahwa Phu Quoc akan dibuka kembali bagi wisatawan yang sepenuhnya divaksinasi.

Wisatawan juga membutuhkan tes PCR negatif untuk mengunjungi pulau itu. Pihak berwenang juga menyarankan wisatawan dapat masuk melalui pulau melalui penerbangan charter atau komersial. Selain itu, warga lokal yang tinggal di Phu Quoc juga telah sepenuhnya divaksin lengkap.

Angkor Wat, jelang matahari terbenam. (Foto: Paul Szewczyk)

Kamboja
Kementerian pariwisata Kamboja akhirnya resmi mengumumkan bahwa turis internasional yang telah divaksinasi lengkap akan diizinkan kembali datang ke Kamboja pada November 2021. Selain itu, pemerintah juga sedang mempertimbangkan pengurangan atau menghapus kebijakan karantina 14 hari untuk turis yang telah divaksinasi penuh. Namun, mereka tetap wajib menunjukkan tes COVID negatif 72 jam sebelum perjalanan dan mengikuti serangkaian tes COVID negatif lainnya saat tiba di Bandara Internasional Phnom Penh.

Pada April 2020, Kamboja secara ketat menutup perbatasannya untuk turis internasional dalam upaya mengendalikan penyebaran COVID-19. Dan pada Februari 2021, negara ini memberlakukan lockdown nasional selama dua bulan. Kemudian, secara bertahap, pemerintah mulai melakukan vaksinasi massal untuk memperkuat imun penduduk agar tidak mudah tertular.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5