Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Panduan Wisata 7 Kota di Jawa Rekomendasi Pakar Lokal

Menyaksikan sisa-sisa erupsi Gunung Merapi. (Foto oleh Alfian Widiantono)

Yogyakarta
Direkomendasikan oleh Woro Agustin. Selain memimpin kedai SUA Coffee di Yogyakarta, Woro menjabat Regional Head Mixmedia (mixmedia.co.id), perusahaan yang mengelola beragam media elektronik dan delapan majalah, salah satunya majalah gaya hidup My Magz (mymagz.net) yang mengulas Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Ullen Sentalu. Kaliurang, destinasi akhir pekan yang populer bagi warga lokal, tak cuma menawarkan vila-vila yang dibalut udara sejuk, tapi juga memiliki sebuah museum yang mengajak kita menyelami kebudayaan Jawa dan sejarah Kerajaan Mataram. Koleksinya beragam, mulai dari lukisan, perkusi, arca, arsip foto dan surat, serta kain batik. “Desain bangunan yang menarik adalah nilai plus yang menjadikan Ullen Sentalu wajib Anda kunjungi,” jelas Woro. Di lahan 1,2 hektare, kompleks yang kaya ornamen Jawa ini menampung ruang pamer, restoran, sejumlah gapura, serta taman hijau yang fotogenik.

Pasar Beringharjo. Mal terus bermunculan, tapi Beringharjo belum kehilangan magnetnya. Tempat ini memang punya tawaran yang sulit disaingi: riwayat yang panjang, koleksi jajanan yang impresif, serta pengalaman belanja yang penuh nostalgia. Tentu saja, seperti diungkapkan Woro, Beringharjo juga terkenal sebagai “surga belanja batik.”

Kopi Joss. Saat banyak kedai di Yogyakarta mulai melirik gerakan third wave, pedagang angkringan masih setia dengan racikan kopinya yang sedikit janggal, sedikit membingungkan, tapi pastinya membuat penasaran. Lazim disebut charcoal coffee oleh media asing, kopi joss adalah kopi panas yang dicampur dengan arang yang jauh lebih panas. “Penyajian-nya yang unik membuat minuman ini diburu wisatawan,” jelas Woro. “Belum lengkap ke Jogja kalau belum mencicipi kopi joss.”

Merapi Lava Tour. Meski sudah meletus puluhan kali, Gunung Merapi tak pernah ditinggalkan. Kaum petani masih kembali ke kakinya dan para pendaki terus berlomba menaklukkan puncaknya. “Area yang menjadi saksi erupsi Merapi pada 2010 telah disulap menjadi objek wisata,” ujar Woro. “Bangunan-bangunan yang tersisa dijadikan tempat historis yang menyimpan duka dan kenangan akan para korban.” Ekspedisi ke tempat ini lazim dinamai lava tour. Menaiki jip off-road, peserta akan diajak menyusuri jalur terjal dan menyaksikan sisa-sisa bencana.

Salah satu bengkel kerja di Kasongan, sentra kerajinan gerabah di Yogyakarta. (Foto oleh Toto Santiko Budi)

Desa Kasongan. “Tempat yang tepat untuk mencari pernak-pernik gerabah,” simpul Woro tentang Kasongan. Kerajinan gerabah di sini berakar panjang, konon dimulai sejak zaman kolonial. Awalnya fokus pada peralatan rumah tangga seperti kendi dan belanga, sejumlah perajin lokal kini menghasilkan benda-benda dekoratif seperti patung dan guci. “Anda juga bisa melihat langsung proses pembuatannya,” tambah Woro.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Mei/Juni 2017 (“Praja Jawa”).

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5