by Yohanes Sandy 28 October, 2013
Wisata Rasa di Barcelona
Hasil keringat mereka bisa dilihat di Oro Líquido (Emas Cair), butik modern yang menjualsekitar 120 jenis minyak zaitun dengan spesialisasi aceite de oliva virgen extra (extra virgin olive oil). Salah satu produk andalannya, Oro de Bailén, dibuat dari zaitun Picual asal Pegunungan Sierra de Morena. Minyak ini menghadirkan keseimbangan yang sempurna antara rasa segar, pahit, dan pedas. Produk favorit lainnya, Dauro de l’Empordà, memancarkan rasa yang tajam dengan sentuhan articok dan buah-buahan kering.
Saya singgah di Caelum, toko cupet yang didedikasikan bagi penggemar dulces de convento (kue manis buatan biara). Menurut legenda setempat, kue ini diciptakan saat Andalucía menjadi pusat peradaban kaum Moor di Semenanjung Iberia. Kekuasaan telah berganti, namun penganan ini abadi. Resepnya diwariskan turun-temurun di lingkungan biara. Di Caelum, Anda diundang untuk mencicipi sejarah tersebut. Salah satu varian kuenya bernama yemas, manisan kuning telur. Proses pembuatannya sederhana: kuning telur diberi sentuhan gula dan jus lemon hingga berbentuk halus dan creamy, lalu digulung dalam gula dan dikemas satu per satu dalam kertas berlapiskan lilin. Hasilnya: rasa manis yang sakral.
Sebelum larut dalam candu kue-kue itu, saya meluncur ke Carrer dels Banys Nous guna mencicipi tawaran yang tak kalah manis. Xurreria San Román, toko seukuran lemari baju, menjajakan churro (donat Spanyol) terbaik di Barcelona. “Saya telah membuat churro selama 55 tahun, sejak berusia 11 tahun,” kenang Manuel San Román. “Saya memulainya di toko milik kakak saya.” Churo kreasinya lunak di tengah dan renyah di kulit. Semua disajikan hangat, tapi tidak berminyak. Churro ini begitu populer di kalangan warga setempat, sampai-sampai Manuel dan anaknya seakan tak pernah berhenti menggoreng. Oleh keduanya, satu kantong kertas berisi enam batang churro dibanderol cuma satu euro.
El Born
Born. Kawasan yang trendi dan kaya sejarah. Jalan-jalannya masih setia memakai nama-nama kuno. Walau begitu, banyak rumah dan toko saudagar dari abad pertengahan telah disulap menjadi restoran, bar, dan toko sepatu.
Tiba di Carrer de l’Argenteria (Silversmiths Street), koridor pejalan kaki yang membelah sentral El Born, saya singgah di Cafés El Magnífico. Berdiri pada 1919, perusahaan kopi milik keluarga ini sekarang dikelola oleh generasi ketiga. Kopi-kopinya diseleksi ketat dan dipanggang dalam porsi kecil. Belum lama ini, sang pemilik menyuguhkan cangkir-cangkir kopi untuk diseruput di bangku dekat pintu toko.
Di pojok jalan terdapat Gereja Santa Maria del Mar, basilika menakjubkan dari abad ke-14. Di halaman berbentuk kotak di depannya, bar nyaman La Vinya del Senyor menawarkan 350 botol wine. Bagi penggemar enoturisme, daya tarik utama tempat ini adalah daftar berisi 20 wine yang disajikan dalam gelas. Daftar ini direvisi setiap dua minggu. La Vinya del Senyor juga menawarkan beberapa platillos (makanan porsi kecil), contohnya canelons (cannelloni) yang diisi daging panggang dan minyak jamur porcini, ditambah parutan ikan kod bercampur tomat dan siraman minyak zaitun.
Di Carrer dels Sombrerers (Hat-makers Street), terdapat toko kacang terkenal bernama Casa Gispert. Para pekerjanya masih menggunakan perkakas panggang yang sama sejak 1851. Suguh-an terbaiknya adalah kacang hazel asal Tarragona. Kacang disajikan hangat dalam kantong kertas yang telah diberi lubang memakai ujung pensil agar tekstur kacang tidak rusak.
Ada banyak makanan lain menanti di Carrer dels Sombrerers: kunyit dari La Mancha, pimentón dulce (paprika asap) asal La Vera, kismis harum Málaga, farcellets atau daun-daun herbal kering yang dirakit dalam bentuk batang sabun, serta cokelat racikan Enric Rovira.
Menyusuri Rambla del Born, saya mendarat di Mercat del Born, pasar grosir utama yang beroperasi hingga 1973. Posturnya megah bak stasiun kereta. Struktur besi buatan 1870-an ini adalah terjemahan sempurna dari gerakan arsitektur Modernisme Catalan. >>>