by Cristian Rahadiansyah 14 August, 2021
Vaksin Saya Diakui di Negara Mana Saja? Simak Cara Mudah Menjawabnya
Saat memilih vaksin Covid, kriteria yang umum dipakai ialah harga, ketersediaan, serta efektivitas. Tapi jika Anda hobi liburan, ada satu kriteria tambahan yang patut dipertimbangkan: daya penetrasi. Beda vaksin, beda pula negara yang bisa dikunjungi.
Hingga bulan ini, ada 17 jenis vaksin yang beredar di dunia. Ibarat paspor, mereka telah dijadikan syarat untuk memasuki sebuah negara. Namun begitu, tiap negara punya ketentuan berbeda tentang vaksin jenis apa yang diterima. Bagaimana cara mengetahuinya?
Untuk mencari vaksin berkualitas terbaik, WHO lazim dirujuk. Dalam laman Emergency Use Listing, lembaga PBB ini melansir daftar vaksin yang telah berpredikat “aman dan manjur.” Berdasarkan data terakhir, jumlahnya ada enam, yakni AstraZeneca, Johnson & Johnson, Moderna, Pfizer/BioNTech, Sinopharm, serta Sinovac.
Sementara itu, untuk mengetahui vaksin dengan penetrasi terluas, rujukan paling praktis saat ini ialah VisaGuide.World. Di situs web ini tersedia sistem untuk melacak vaksin apa diterima di negara mana. Anda hanya perlu sabar mengeceknya. Ketik negaranya, lalu cek vaksin yang diterima di sana—atau sebaliknya: ketik vaksin, lalu cek negaranya.
Berdasarkan data VisaGuide.World, per Agustus 2021, vaksin yang diterima paling banyak negara ialah AstraZeneca. Total ada 139 negara yang mengakuinya sebagai syarat bagi turis. Jumlah negaranya meningkat dari 119 pada akhir Juli silam.
Di posisi kedua, ada Pfizer/BioNTech yang diakui oleh 124 negara, disusul oleh Moderna (78), Sputnik V (71), serta Johnson & Johnson (70). Jumlah negara ini juga ajek bertambah, seiring agresifnya program vaksinasi dan pembukaan perbatasan di banyak negara.
Penting diingat, beda kawasan, beda pula vaksin yang populer. Khusus Asia Tenggara, total ada sembilan merek vaksin yang diakui sebagai syarat turis. Hingga Agustus 2021, AstraZeneca dan Sinopharm paling marak diterima, disusul oleh Sinovac dan Pfizer/BioNTech.
Kondisinya agak berbeda di Eropa. Mayoritas negara di sini hanya mengakui vaksin yang telah disahkan oleh European Medicines Agency (EMA). Untuk sementara, jumlahnya hanya empat: Pfizer/BioNTech, Moderna, AstraZeneca, serta Johnson & Johnson. Hingga kini baru delapan negara Eropa yang menerima Sinovac dan Sinopharm—dua vaksin yang sudah diakui WHO, tapi belum diakui EMA.—Cristian Rahadiansyah