by Cristian Rahadiansyah 18 August, 2022
Usai 10 Tahun Dibangun, Taipei Performing Arts Center Akhirnya Diresmikan
Di tengah ancaman serangan Tiongkok, Taiwan menegaskan eksistensinya di peta seni global. Bulan ini, usai 10 tahun proses konstruksi, Taipei Performing Arts Center (TPAC) akhirnya diresmikan.
Kompleks pelat merah ini mulai dibangun pada 2012 oleh Dinas Kebudayaan Taipei. Merujuk situs webnya, TPAC tak hanya berfungsi sebagai pusat seni pertunjukan, tapi juga struktur yang “merefleksikan situasi kontemporer kota, budaya, politik, dan grup etnis lokal.”
Bangunan ini sepertinya tak cuma akan memikat pelaku seni. Melihat desainnya, TPAC juga berpotensi menjadi objek wisata baru, mendampingi Taipei 101 yang telah lama menjabat ikon kota.
Tergolong pascamodern, desain TPAC menolak simetri. Bangunan utamanya berbentuk kubus gelap. Di kedua sisinya terdapat sayap kantilever kelabu. Di sisi depan, sebuah bola besar menyerupai wrecking ball yang tertancap pada gedung.
Kreasi eksperimental ini diciptakan oleh OMA, firma Belanda yang dipimpin arsitek progresif Rem Koolhaas. Beragam bangunan ikonis pernah dihasilkannya, contohnya Seattle Central Library, Casa da Musica Porto, serta Galleria Korea.