by Cristian Rahadiansyah 25 January, 2021
Turis yang Paling Betah Berlibur di Indonesia
Dalam statistik pariwisata, durasi liburan turis sama pentingnya dengan jumlah kunjungan turis. Karena itulah keduanya dipertimbangkan dalam mengukur daya asing pariwisata global.
Turis menghabiskan waktu lama di suatu negara jika mereka merasa aman dan nyaman. Keputusan mereka untuk cuti panjang juga turut disebabkan oleh banyaknya opsi kegiatan dan objek wisata yang ditawarkan negara tujuan.
Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), wisman yang paling kerasan di Indonesia berasal dari Rusia. Pada 2019, mereka menghabiskan waktu liburan rata-rata 20 hari. Ranking kedua dalam tabel dihuni oleh Pakistan dengan masa tinggal 19 hari, disusul oleh Belanda dengan durasi 18 hari.
Secara kolektif, Eropa memasok turis yang paling betah pelesir di Indonesia. Dalam kelompok 10 besar, ada sembilan wakil dari benua ini. Masing-masingnya berlibur di Indonesia minimum 14 hari di 2019.
Baca Juga: Grup Hotel Lokal dengan Properti Terbanyak
Jika disandingkan dengan data pengeluaran turis, Eropa bisa dibilang merupakan feeder turis dengan kontribusi ekonomi paling signifikan ke Indonesia. Empat negaranya tercantum sebagai pemasok turis dengan durasi tinggal terlama dan pengeluaran terbesar, yakni Denmark, Belgia, Belanda, dan Rusia.
Beralih ke dasar klasemen, turis dengan masa tinggal paling singkat di Indonesia berasal dari Singapura. Pada 2019, mereka menetap rata-rata hanya tiga hari. Peringkat berikutnya dihuni oleh Malaysia (lima hari), Bangladesh (enam hari), dan Filipina (enam hari).
Baca Juga: Rapor Pariwisata Indonesia 2020
Dibandingkan data 2018, klasemen turis paling betah di 2019 tak mengalami banyak perubahan. Dalam kelompok 10 besar, Eropa tetap dominan. Rusia berada di puncak tabel, disusul oleh Belanda, Jerman, dan Swedia. Di dasar tabel, komposisinya juga masih mirip. Turis Singapura berlibur paling singkat, disusul oleh Bangladesh, Malaysia, serta Filipina. –Cristian Rahadiansyah