travel-guide

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<p><img loading="lazy" decoding="async" class="alignnone size-full wp-image-79904" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/kotu.jpg" alt="" width="1024" height="683" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/kotu.jpg 1024w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/kotu-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/kotu-768x512.jpg 768w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/kotu-370x247.jpg 370w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/kotu-760x507.jpg 760w" sizes="auto, (max-width: 1024px) 100vw, 1024px" /></p>
<div>
<h6 data-start="1078" data-end="1306"><strong>PENTING DIKETAHUI</strong></h6>
<p data-start="283" data-end="665">Pesona Kota Tua semakin terasa lengkap dengan hadirnya berbagai event tahunan yang menambah daya tarik kawasan ini. Festival musik, pameran seni rupa, hingga pertunjukan teater jalanan rutin digelar untuk menarik minat wisatawan dari berbagai kalangan. Aktivitas tersebut bukan sekadar hiburan, tetapi juga ruang ekspresi bagi komunitas kreatif lokal. Wisatawan pun dapat menikmati suasana unik yang menggabungkan nuansa sejarah dengan semangat kekinian. Kehadiran agenda budaya ini membuktikan bahwa Kota Tua tidak hanya menjadi saksi masa lalu, melainkan juga pusat kehidupan modern yang terus berkembang tanpa kehilangan identitas historisnya.</p>
<p>[dropcap]K[/dropcap]ota Tua menjadi salah satu ikon pariwisata yang tak bisa dilewatkan saat berkunjung ke Jakarta. Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Pariwisata Republik Indonesia merekomendasikan ada beberapa lokasi ikonik di Kota Tua yang wajib dikunjungi di Kota Tua.</p>
<p>Sejumlah perbaikan telah dilakukan, mulai dari pembenahan infrastruktur seperti trotoar dan jalan, penataan ulang pedagang kaki lima, hingga penerapan zona rendah emisi. Selain itu, juga sudah lebih banyak integrasi dengan transportasi publik, sehingga akses menuju Kota Tua semakin mudah dan nyaman bagi wisatawan Nusantara maupun mancanegara.</p>
<p>Di tahun 2025 ini pun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat terus mengembangkan Kota Tua. Pengembangannya bukan hanya tentang pelestarian, tetapi juga membangun ekosistem yang mendorong pertumbuhan industri kreatif, UMKM, serta sektor pariwisata berbasis budaya.</p>
<p>&#8220;Ada harapan besar bahwa Kota Tua dapat menjadi pusat aktivitas seni, budaya, dan ekonomi yang dinamis—di mana para seniman, pengusaha kreatif, dan komunitas lokal bisa berkembang dan berkontribusi pada perekonomian daerah,&#8221; ucapnya.</p>
</div>
<p><span style="font-size: 20px;"><strong>Baca Juga: <a href="https://destinasian.co.id/20-acara-dan-konser-seru-di-bulan-april-2025/">20 Acara dan Konser Seru di Bulan April 2025</a></strong></span></p>
<h5>1. Jalan-jalan di Taman Fatahillah:</h5>
<p><img loading="lazy" decoding="async" class="alignnone size-large wp-image-79902" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/museum.jpg" alt="" width="1024" height="683" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/museum.jpg 1024w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/museum-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/museum-768x512.jpg 768w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/museum-370x247.jpg 370w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/museum-760x507.jpg 760w" sizes="auto, (max-width: 1024px) 100vw, 1024px" /></p>
<p>“Dahulu, Taman Fatahillah merupakan kawasan pusat administratif VOC Belanda di era kolonial. Saat ini, kawasan ini menawarkan pengalaman bagi wisatawan yang seolah-olah dibawa kembali ke masa lalu untuk mengamati perjalanan sejarah Jakarta,” ungkap Widiyanti kepada DestinAsian Indonesia.</p>
<p>Lokasi ini dikelilingi oleh gedung-gedung dengan arsitektur kolonial Belanda yang telah direnovasi dan difungsikan kembali menjadi museum, galeri seni, dan restoran. Sepeda ontel berwarna-warni siap disewakan untuk tur santai mengelilingi bangunan-bangunan bersejarah tersebut.</p>
<p><span style="font-size: 20px;">Baca Juga:<a href="https://destinasian.co.id/checking-in-umana-bali-lxr-hotels-and-resorts/"> Checking in: Umana Bali, LXR Hotels and Resorts</a></span></p>
<h5>2. Menjelajahi museum-museum bersejarah</h5>
<p>“Deretan museum menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi kawasan ini. Salah satu yang wajib dikunjungi adalah Museum Sejarah Jakarta, yang menyimpan berbagai artefak dari masa saat kota ini ketika masih bernama Jayakarta.”</p>
<p>Selain Museum Sejarah Jakarta, ada juga museum bersejarah lainnya seperti Museum Wayang yang menampilkan koleksi wayang dari Indonesia dan bahkan dari negara-negara lain, seperti Myanmar, Thailand, dan Tiongkok. Museum Keramik dan Seni Rupa juga menawarkan pengalaman dan edukasi bagi masyarakat tentang perkembangan sejarah seni rupa dan keramik di Indonesia.</p>
<h5>3. Mengunjungi House of Tugu</h5>
<p><img loading="lazy" decoding="async" class="alignnone size-large wp-image-79903" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/tugu.jpg" alt="" width="1024" height="683" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/tugu.jpg 1024w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/tugu-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/tugu-768x512.jpg 768w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/tugu-370x247.jpg 370w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/tugu-760x507.jpg 760w" sizes="auto, (max-width: 1024px) 100vw, 1024px" /></p>
<p>House of Tugu adalah salah satu bangunan bersejarah di jantung kota tua Jakarta. Saat berkunjung, kita dapat melihat desain interior yang unik sekaligus merasakan atmosfer perjalanan waktu melalui berbagai karya seni dan artefak dari masa lampau yang ditampilkan di berbagai sudut.</p>
<p>Di sana kita bisa sambil mengamati bagaimana interaksi beragam budaya telah membentuk identitias Jakarta hingga hari ini. Terlebih, restorasi bangunan yang pernah dimiliki oleh Oei Tiong Ham, salah satu orang terkaya di Asia di awal abad ke-20,” katanya.</p>
<p>“Ini menjadi contoh bagaimana pelestarian sejarah dapat  berjalan beriringan dengan pengembangan pariwisata. Seiring dengan upaya revitalisasi Kota Tua, House of Tugu menjadi simbol bahwa pelestarian budaya juga merupakan tentang bagaimana kita dapat menghadirkan kembali sejarah dengan cara yang relevan dan menarik bagi generasi masa kini dan mendatang.”</p>
<h5>4.  Selfie di Jembatan Kota Intan</h5>
<p><img loading="lazy" decoding="async" class="alignnone size-full wp-image-79901" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/jembatan-kota-intan.jpg" alt="" width="1024" height="683" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/jembatan-kota-intan.jpg 1024w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/jembatan-kota-intan-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/jembatan-kota-intan-768x512.jpg 768w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/jembatan-kota-intan-370x247.jpg 370w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/04/jembatan-kota-intan-760x507.jpg 760w" sizes="auto, (max-width: 1024px) 100vw, 1024px" /></p>
<p>Jembatan Kota Intan atau Engelse Brug merupakan jembatan tertua di Indonesia karena dibangun pada masa pemerintahan Belanda. Kanal dan jembatan ini menjadi jalur utama dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Kastel Batavia. Namun, di 2019, jembatan ini mengalami revitalisasi karena kayunya yang sudah lapuk.</p>
<h5>5. Mengunjungi Toko Merah</h5>
<p>Di antara bangunan-bangunan penuh sejarah yang berada di Kawasan Kota Tua Jakarta, bangunan bercat merah yang disebut Toko Merah ini juga menjadi spot menarik untuk wisatawan berfoto. Bangunan yang dibangun oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff pada 1730 ini, sekarang difungsikan sebagai kafe yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan.</p>


5 Things To Do di Kota Tua Jakarta