post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-39102" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Hanoi.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Hanoi.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Hanoi-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
HANOI 
Seorang pria bersantai di atas sepeda motornya di kawasan wisata Danau Hoan Kiem di jantung Hanoi pada awal Mei silam. Sepanjang musim panas, yang bergulir sejak Mei hingga Oktober, banyak warga kota keluar di malam hari demi menyejukkan tubuh.
Foto oleh Eka Nickmatulhuda (<a href="http://www.nickmatulhuda.com/" target="_blank" rel="noopener">nickmatulhuda.com</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-39103" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kei.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kei.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kei-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
KEI 
Salib dengan latar patung Yesus Memberkati pemberian Vatikan yang terpasang di Bukit Masbait. Tiap perayaan Paskah, situs religi ini dikunjungi ribuan peziarah dari banyak daerah di Kepulauan Kei, gugusan pulau di antara Laut Banda dan Laut Arafura.
Foto oleh Zulkifli (<a href="http://zhuqincay.com/" target="_blank" rel="noopener">zhuqincay.com</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-39104" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kodingareng-Keke-1.jpg" alt="" width="730" height="547" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kodingareng-Keke-1.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kodingareng-Keke-1-300x225.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
KODINGARENG KEKE 
Seorang penyelam berfoto di dalam bangkai Volkswagen di titik penyelaman Atlantis Garden di Pulau Kodingareng Keke, sekitar 45 menit naik perahu dari Makassar. Bersama sejumlah benda lainnya, bangkai mobil ini sengaja ditenggelamkan sebagai rumah terumbu karang sekaligus objek foto.
Foto oleh Iqbal Lubis (<a href="http://iqballubis.co/" target="_blank" rel="noopener">iqballubis.co</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-39105" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Makah.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Makah.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Makah-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
MAKAH 
Empat jemaah umrah berdiri menatap Kakbah yang terletak di jantung kompleks Masjidil Haram. Terdapat beberapa tafsir tentang riwayat Kakbah. Satu yang pasti, bangunan suci ini merupakan kiblat salat bagi sekitar 1,8 miliar umat Islam di dunia.
Foto oleh Boy Komarudin (<a href="https://boykomar.blogspot.com/" target="_blank" rel="noopener">boykomar.blogspot.com</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-39106" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Taman-Nasional-Komodo-1.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Taman-Nasional-Komodo-1.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Taman-Nasional-Komodo-1-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
TAMAN NASIONAL KOMODO 
Turis mengarungi Padar, pulau di antara Pulau Komodo dan Rinca. Ditaburi bukit, dihuni banyak rusa, serta dibingkai pantai pasir hitam, jambon, dan putih, Padar memang menawarkan panorama yang fotogenik. Kendati demikian, pulau ini menyimpan catatan hitam kepunahan komodo akibat perburuan.
Foto oleh Irene Barlian (<a href="https://www.irenebarlian.net/" target="_blank" rel="noopener">irenebarlian.net</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-39108" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Yogyakarta-5.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Yogyakarta-5.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Yogyakarta-5-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
YOGYAKARTA 
Sejumlah pria berlomba mencomot beragam hasil bumi yang menyusun gunungan dalam pergelaran Grebeg Syawal di halaman Masjid Gedhe Kauman. Selain untuk merayakan Idul Fitri, tradisi tahunan ini melambangkan sikap kedermawanan Keraton Yogyakarta terhadap warganya.
Foto oleh Anggertimur Lanang Tinarbuko (<a href="https://www.instagram.com/anggertimur/?hl=id" target="_blank" rel="noopener">@anggertimur</a>).
Untuk melihat koleksi foto lainnya, klik <a href="http://destinasian.co.id/?s=The+World+in+Pictures" target="_blank" rel="noopener noreferrer">di sini</a>.

The World in Pictures: Juni 2018