post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-44416 aligncenter" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Bantul-1.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Bantul-1.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Bantul-1-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
BANTUL 
Peletakan lilin di sudut Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus pada periode adven menjelang Natal. Gereja yang diresmikan pada 1924 ini bergaya desain kombinasi Jawa dan Eropa, seperti terlihat misalnya pada patung malaikat yang berbusana tokoh wayang dan relief Yesus yang mirip raja Jawa.
Foto oleh Anggertimur Lanang Tinarbuko (<a href="https://www.instagram.com/anggertimur/?hl=en" target="_blank" rel="noopener">@anggertimur</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-44418" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Gorontalo-1.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Gorontalo-1.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Gorontalo-1-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
GORONTALO 
Dua bocah menghabiskan senja dengan bermain di Pantai Olele, sisi selatan Gorontalo. Pantai Olele terhampar menghadap Teluk Tomini dan terkenal akan keindahan alam bawah lautnya, karena itu sangat populer di kalangan penyelam.
Foto oleh Rizki Dwi Putra (<a href="http://rizkidwiputra.com/" target="_blank" rel="noopener">rizkidwiputra.com</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-44419" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kebumen.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kebumen.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kebumen-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
KEBUMEN 
Pengunjung menyaksikan panggung Jazz Lukulo di Benteng Van Der Wijck, Kota Gombong. Jazz Lukulo, yang namanya diambil dari sungai di Kebumen, digerakkan oleh komunitas lokal dalam rangka menggairahkan pariwisata setempat.
Foto oleh Alfian Widiantono (<a href="http://alfianwidi.com/" target="_blank" rel="noopener">alfianwidi.com</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-44420 aligncenter" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Raja-Ampat.jpg" alt="" width="730" height="548" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Raja-Ampat.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Raja-Ampat-300x225.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
RAJA AMPAT 
Seorang penyelam menikmati perairan Desa Sauwandarek, Pulau Mansuar. Desa ini berlokasi di belahan tengah Raja Ampat. Ada banyak resor di sekitarnya, termasuk di pulau tetangga Kri yang sangat terkenal di kalangan penyelam.
Foto oleh Iqbal Lubis (<a href="http://iqballubis.co/" target="_blank" rel="noopener">iqballubis.co</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-44421" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Siem-Reap.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Siem-Reap.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Siem-Reap-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
SIEM REAP 
Kelompok sirkus Phare menghibur para turis lewat nomor akrobat bertajuk Khmer Metal. Tiga per empat profit dari setiap pentas mereka didonasikan ke sekolah seni dan pertunjukan asuhan LSM Phare Ponleu Selpak di Kota Battambang, sekitar 160 kilometer dari Siem Reap.
Foto oleh Yusni Aziz (<a href="http://yusniaziz.com/wp/" target="_blank" rel="noopener">yusniaziz.com</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-44422" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Tondano.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Tondano.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Tondano-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />TONDANO 
Sebuah rumah di Tondano yang kerap dijuluki “Rumah Belanda” oleh warga dan kerap dijadikan lokasi berfoto. Arsitekturnya yang bernuansa Eropa mencerminkan riwayat Tondano sebagai kota administratif kolonial, di mana hingga kini masih tersimpan beberapa bangunan bergaya Eropa.
Foto oleh Adwit B. Pramono (<a href="https://www.instagram.com/adwitbpramono/?hl=en" target="_blank" rel="noopener">@adwitbpramono</a>)
Untuk melihat koleksi foto lainnya, klik <a href="http://destinasian.co.id/?s=The+World+in+Pictures" target="_blank" rel="noopener">di sini</a>.

The World in Pictures: Desember 2018