Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Selepas Pandemi, Jumlah Restoran di Bali Tumbuh 55%

Syrco BASE, resto pendatang baru di Ubud yang diresmikan pada awal 2024. (Foto: Syrco BASE)

Selepas pandemi Covid 19, industri restoran di Bali mengalami booming. Merujuk data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah resto dan warung makan di pulau ini melesat signifikan, dari 2.864 pada 2019 menjadi 4.429 pada 2023. Artinya, terjadi kenaikan 55%.

Belum ada investigasi atau penelitian tentang fenomena itu. Tapi bisnis resto di Bali seolah kebal terhadap pandemi. Terbukti, pada 2020 dan 2021, jumlahnya konsisten bertambah. Saat Bali menderita paceklik turis, tempat makan justru bertambah banyak.

Pasir, resto yang dibuka pada pertengahan 2023 di Jalan Monkey Forest, Ubud. (Foto: Pasir)

Namun, anomali itu mungkin ada penjelasannya. Di Bali, pertumbuhan resto justru merupakan buah pandemi. Waktu itu, ketika arus turis drop drastis dan banyak pekerja pariwisata dirumahkan, membuka warung adalah salah satu solusi bertahan hidup yang populer.

Berdasarkan sebarannya, resto terbanyak pada 2023 beralamat di Kabupaten Gianyar. Jumlahnya 1.223 restoran. Pasir dan Syrco BASE adalah dua contoh pendatang baru dalam skena kuliner Gianyar.

Resto terbanyak kedua berlokasi di Denpasar, diikuti oleh Badung. Komposisi sebaran ini juga sebuah anomali. Sebelum pandemi, Badung selalu memiliki tempat makan terbanyak di Bali.

Satu yang janggal, Tabanan kehilangan seluruh restorannya. Entah apakah ada kesalahan dalam pendataan atau proses input data oleh BPS. Yang jelas, tahun lalu, ada 92 resto di kabupaten ini. Pada 2023, jumlahnya nol. 

Show CommentsClose Comments

Leave a comment