post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

[dropcap]R[/dropcap]usia mempermudah pengurusan dokumen untuk masuk ke negaranya. Per 1 Oktober 2019, wisatawan dari 53 negara Eropa dan non-Eropa setidaknya dapat mengunjungi St. Petersburg dan wilayah Leningrad hanya menggunakan visa elektronik.
Dilansir dari surat keterangan <a href="http://static.government.ru/media/files/lrXI9upLDNwuAhCPEDATuP5tRvWu4J2Q.pdf">Departemen Luar Negeri Rusia</a>, proses pengurusan visa elektronik ini memakan waktu empat hari, termasuk di hari libur. Visa elektronik itu dapat diurus melalui situs web Departemen Luar Negeri Rusia dengan cara mengisi surat permohonan serta menyertakan foto digital.
Baca juga: <a href="https://destinasian.co.id/6-negara-bebas-visa-terbaru-untuk-turis-wni/">6 Negara Bebas Visa Terbaru Untuk Turis WNI</a>; <a href="https://destinasian.co.id/korea-gratiskan-biaya-visa/">Korea Gratiskan Biaya Visa</a>
Visa elektronik St. Petersburg dan Leningrad berlaku selama 30 hari untuk multiple entry untuk keperluan bisnis, wisata, maupun kegiatan kemanusiaan. Namun, masa tinggal per kunjungan hanya dibatasi maksimum delapan hari. Perlu diingat kembali, visa elektronik ini hanya berlaku untuk wilayah St. Petersburg dan Leningrad.
Sepertinya kebijakan baru tersebut cukup berguna jika Anda telah mengantongi visa Schengen. Artinya, saat di negara Uni Eropa, Anda dapat melakukan kunjungan ke St. Petersburg dan Leningrad—yang berbatasan dengan <a href="https://destinasian.co.id/ibu-kota-pariwisata-pintar-2019/">Finlandia</a> dan Estonia—dengan mudah via udara, laut, maupun darat.
Selain Indonesia, negara Asia Tenggara lainnya yang dapat menikmati kebijakan baru ini adalah Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Informasi lebih lanjut, kunjungi <a href="https://www.evisasrussia.com/st-petersburg-evisa/">evisarussia.com</a>.

Rusia Berikan Visa Elektronik Bagi Turis WNI