Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wisata Kuliner di Bangkok

Dermaga yang juga merupakan gerbang Asiatique.

Jelajah Tubir Sungai
Chatuchak masih tersohor sebagai sentra makanan, tapi kini telah hadir pesaingnya yang lebih tertata dan wangi: Asiatique, mega kompleks di tepi Sungai Chao Phraya, yang mendedahkan lebih dari 1.500 butik dan restoran. Inilah mungkin satu-satunya pasar malam di Bangkok di mana pengunjung dapat melacak lokasi restoran bermodalkan peta. Dengan desain yang terinspirasi wajah Bangkok masa silam sebagai kota bandar tepi sungai yang makmur di masa rezim Raja Rama V, Asiatique tampil bak dermaga yang ditaburi gudang logistik. Lokasinya juga menyimpan sejarah yang menarik disimak. Asiatique bermukim di tanah yang dulu dimiliki East Asiatic Company, perusahaan niaga kayu jati asal Denmark dari akhir abad ke-19.

Mengawinkan dua pengalaman belanja terpopuler di Bangkok—berbelanja di pasar malam tradisional dan window shopping di mal modern—Asiatique berbagi beberapa kesamaan dengan Suan Lum Night Bazaar yang ditutup pada 2011. Bedanya, Asiatique menyuguhkan lebih banyak tawaran, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas, sebut saja Joe Louis Puppet Theater yang mementaskan wayang golek khas Thailand atau Calypso Show yang menayangkan kabaret ladyboy.

Tak hanya ke restoran atau kafe, Bangkok Food Tours juga membawa tamu ke warung-warung.

Guna memudahkan eksplorasi, Asiatique dipecah ke dalam empat distrik. Turun dari perahu, pengunjung akan disambut Waterfront District yang menawarkan beragam restoran bergaya bistro, Irish pub, dan wine bar. Toko busana tersebar di Factory District, sementara Charoenkrung District dipadati oleh lebih dari 1.000 butik desainer, toko suvenir, dan gedung pertunjukan. Di distrik terakhir, Town Square, tersaji beer garden, sports bar, dan arena kegiatan outdoor di lahan seluas lebih dari 2.000 meter persegi.
Cara termudah dan tercepat untuk menjangkau Asiatique adalah dengan menaiki sky train dan turun di Stasiun Saphan Taksin, kemudian berjalan kaki ke ujung dermaga untuk menaiki perahu antar-jemput khusus Asiatique yang beroperasi sonder bayar hingga pukul 23:00.

Tips
Saat berbelanja di pertokoan besar, nikmati Tourist Card yang menjanjikan diskon sebesar lima persen bagi turis. Dengan mengisi formulir di konter layanan konsumen, Anda juga bisa mengklaim tujuh persen VAT refund untuk pembelanjaan senilai minimal THB 2.000. Refund diproses di bandara pada hari keberangkatan dengan terlebih dahulu meminta verifikasi dari petugas bea cukai sebelum proses check-in.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Sep/Okt 2014 (“Poros Rasa”)