by Yohanes Sandy 28 April, 2015
Rekomendasi 6 Festival Kuliner
Duta dapur Indonesia, William Wongso, kerap menghadiri festival kuliner internasional. Kepada Reza Idris, dia membeberkan enam acara favoritnya.
Melbourne Food & Wine Festival
Februari-Maret—Melbourne, Australia
Ajang ini menjadi amunisi Melbourne dalam persaingan dengan Sydney untuk menjadi ibu kota kuliner Australia. Bermula dari ide Peter Clemenger untuk menampilkan beragam makanan autentik Negeri Kanguru, Melbourne Food & Wine Festival menjelma menjadi pergelaran akbar yang memikat turis internasional. Di dalamnya terhidang kuliner andalan buatan lebih dari 100 restoran. “Acara ini lebih ke pesta makan-makan,” ungkap William Wongso. Salah satu programnya yang layak dihadiri adalah long lunch di meja panjang di tepi sungai. “Sesi makannya lama, bisa sampai lima jam,” tambah William. Tiga tokoh ternama yang akan hadir tahun ini adalah pakar wine Nicolas Joly, koki Ryan Clift dari Tippling Club, serta pastry chef Justin Gellatly. melbournefoodandwine.com.au. >>
World Street Food Congress
April—Singapura
Bayangkan Festival Jajanan Bango, tapi partisipannya datang dari penjuru bumi. World Street Food Congress menyuguhkan lebih dari 200 makanan jalanan asal 10 negara, mulai dari makanan kaki lima hingga food truck. Ajang bienial yang memulai debutnya pada 2013 ini digagas oleh “bapak kuliner” Singapura, KF Seetoh, bersama Dinas Pariwisata Singapura. “Tiap negara kurang lebih mengirimkan lima jenis makanan jalanan terbaiknya,” kenang William yang menjadi tamu pada episode perdana. “Tahun lalu, Indonesia membawa kerak telur, bakpao, dan soto tangkar,” jelas William. “Tahun ini kita coba memberangkatkan beberapa pilihan lagi.” wsfcongress.com. >>
Worlds of Flavor
April—Napa Valley, Amerika Serikat
“Acara food tasting internasional terbaik yang pernah saya alami selama puluhan tahun, “ kenang William. “Bayangkan, 50 koki dunia memasak makanan autentik negaranya masing-masing di satu tempat.” Ajang ini dibesut oleh The Culinary Institute of America sebagai wadah untuk menyelami teknik dan proses pembuatan suatu masakan. Pesertanya sekitar 700 orang, terdiri dari pengamat kuliner, kritikus, serta koki kaliber dunia. “Biaya ikut serta bisa mencapai $1.000,” tambah William. Worlds of Flavor mengangkat tema berbeda di tiap episodenya, dan tahun ini Asia akan menjadi fokusnya. “Saya akan membawa nasi minyak dari Jambi. Mereka ingin tahu perbedaan pengolahan nasi dari satu daerah ke daerah lain,” kata William. worldsofflavor.com. >>