by Karina Anandya 16 July, 2018
Rasa Baru Legenda Jogja
Oleh Karina Anandya
Dari galeri seni, butik busana, hingga kedai kopi, Yogyakarta memang terlihat kian trendi, kian muda, dan kian kontemporer. Merespons evolusi itu, Hotel Meliá Purosani menggelar bedah estetika besar-besaran demi membuatnya tetap relevan dengan zaman. Hasilnya: rasa baru properti lama.
Diresmikan pada 1995, Meliá Purosani merupakan salah satu hotel bintang lima pelopor di Yogyakarta. Dalam proyek renovasi yang digelar bertahap sejak 2016 hingga akhir 2017, bangunannya yang kaya sejarah itu tidak banyak diusik. Alih-alih, pihak pengelola mengadopsi gaya elegan bangunan klasik Jawa yang dilebur dengan nuansa kontemporer guna menciptakan sebuah urban resort yang sejalan dengan semangat Yogyakarta saat ini.
Di tahap pertama, 280 kamar dan suite dirombak. Tampilannya kini kian modern dengan fitur anyar dan dominasi warna abu-abu dan cokelat. Di tahap berikutnya, fasilitas seperti area resepsionis, teras, dan restoran dipermak. Restoran El Patio, Ching San, Soka Lounge, Parangsari Poolside, dan Pub Med terlihat lebih bugar dengan wajah baru yang menawarkan suasana nyaman berbalut atmosfer klasik.
Penyegaran komprehensif juga dilancarkan di lobi. usai kayu-kayu kusamnya dibongkar, area ini terasa lebih ramah mata. “Fokus utama kami adalah menawarkan pengalaman menginap terbaik bagi para tamu sejak mereka melangkah masuk,” ujar Jeronimo Molina, General Manager Meliá Purosani. Jl. Mayor Suryotomo 31, Yogyakarta; 0274/589-521; melia.com; mulai dari Rp775.000.
Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Juli/September 2018 (“Rasa Baru Legenda Jogja”).