Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pertunjukan Seni Brutal di London

Oleh Cristian Rahadiansyah.

Lazarides dan The Vinyl Factory menyulut imajinasi lewat sebuah pameran inovatif di kantong kreatif baru London. Lazarides Inc terus menjadi motor bagi para artis yang ingin memberontak dari struktur seni rancangan akademisi dan kritikus. Sejak didirikan pada 2006, galeri ini konsisten dengan khitahnya sebagai wadah bagi kreativitas liar. Dari rahimnya lahir letupan-letupan kreasi tanpa kategori. Sebuah seni yang menolak kotak. Aliran tanpa aliran. Ajang terbesarnya tahun lalu, BRUTAL, mengeksplorasi sisi-sisi brutal dari waktu yang menggerakkan kita dan menuntun hidup secara presisi. Belasan artis diajak memajang karya-karya yang merefleksikan tema tersebut, lalu menafsirkannya secara mandiri melalui suguhan inovatif yang menggugah sekaligus mengejutkan. Selain partisipan reguler dalam ajang garapan Lazarides semacam Antony Micallef, Doug Foster, dan Lucy McLauchlan, muncul sederet nama segar yang telah lama bergerilya melalui gubahan-gubahan provokatif.

Mural multilapis dari DALeast.

Cleon Peterson misalnya, memajang mural raksasa yang mempresentasikan perkelahian antara figur-figur hitam. Sementara Know Hope mencoba menggambarkan kondisi keterasingan dan kehampaan manusia dalam konteks sosial melalui instalasi batang-batang kayu. Karya atraktif juga disuguhkan Esteven Oriol melalui foto-foto intim bertema kultur geng di Los Angeles, serta Bill McRight yang menciptakan senjata dari benda-benda yang dipungutnya di jalan. Mark Jenkins, perupa yang rajin memberi nyawa pada banyak jalan kota lewat instalasi berbentuk sosok tanpa wajah, kembali memicu kontroversi dengan gaya tipikalnya. Dia menghadirkan tubuh-tubuh statis yang mengundang empati, namun tanpa hasrat berkomunikasi. Permainan pose yang diusungnya memancarkan energi kuat yang mengajak kita berimajinasi.

BRUTAL diadakan atas kerja sama dengan The Vinyl Factory, salah satu pemain berpengaruh di bisnis musik dan seni Inggris, dengan klien sekaliber Massive Attack, Pet Shop Boys, dan Duran Duran. Pameran ini berlangsung pada 15-27 Oktober di 180 The Strand, properti baru di London yang didedikasikan bagi institusi di jagat kreatif. “Sebuah pertunjukan brutal di gedung menawan untuk zaman yang brutal,” ujar Steve Lazarides, sang pendiri Lazarides.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Januari/Februari 2014 (“Membantah Waktu”)

 

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5