by Karina Anandya 22 April, 2019
Pasar Bunga Terapung di Amsterdam Ditutup
Amsterdam kian keteteran dalam menyambut turis. Hal ini disebabkan karena jumlah pelancong yang berkunjung ke Ibu Kota Belanda tersebut kian meningkat tiap tahunnya. Diperkirakan akan ada 18,5 juta orang yang berkunjung tahun ini dan bakal bertambah hingga 23 juta wisatawan pada 2025.
Banyaknya promo penerbangan murah disinyalir menjadi salah satu penyebab tidak terkendalinya jumlah wisatawan yang datang ke Amsterdam. Peduli pada kenyamanan warganya, pemerintah kota telah mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi polusi turis. Beberapa di antaranya adalah mencopot ikon “I am Amsterdam” yang berada di depan Museum Rijksmuseum, melarang tur wisata ke Red Light District, memperketat aturan Airbnb, menerapkan pajak wisata sebesar tujuh persen, hingga membatasi pembangunan hotel baru serta toko-toko yang berpusat di daerah turis.
Baca juga: Terobosan Nekat Amsterdam; 6 Lokasi Wisata dengan Kuota
Namun tampaknya usaha ini masih belum membuahkan hasil yang signifikan. Pasalnya, baru-baru ini, satu-satunya pasar bunga terapung di Belanda, Bloemenmarkt resmi ditutup akibat overtourism. Pasar yang beroperasi sejak 1862 ini memiliki deretan toko bunga dan aneka kios yang menjajakan beragam pernak-pernik. Warna-warna cantik dari bunga tersebut menarik perhatian turis yang datang.
Michael Saarlos, salah satu pemilik toko di Bloemenmarkt, mengatakan bahwa kerumunan pengunjung yang membawa kamera itu kerap memblokir jalan para pelanggannya. Ditambah lagi dengan adanya toko-toko baru yang menggeser popularitas kios bunga.
“Saya sudah muak dengan semua turis yang merusak dagangan. Saat mereka datang berkelompok, saya tidak bisa lagi melihat pelanggan saya sendiri,” tegasnya, seperti yang dikutip dari The Guardian. “Sepanjang hari, kami harus beteriak pada mereka agar tidak memotret,” keluhnya.