by Yohanes Sandy 23 February, 2015
Panduan Tur di Kopenhagen
Akomodasi
Cupetnya lahan mendorong investor menyulap gedung tua menjadi penginapan. Salah satu contohnya d’Angleterre (dangleterre.dk; doubles mulai dari $677), properti yang bersarang di bangunan berusia lebih dari seabad. Pilih kamar di lantai empat untuk menyaksikan sudut terbaik alun-alun Kongens Nytorv. Berjarak 100 meter dari Balai Kota, grup lokal Brochner Hotels merilis Hotel SP34 (brochner-hotels.dk; doubles mulai dari $391), hotel berisi 118 kamar bergaya minimalis (baca ulasan lengkapnya di sini).
Makan dan Minum
Kursi Noma memang sulit didapat, tapi Kopenhagen masih memiliki 14 restoran berbintang Michelin lainnya guna memuaskan selera. Di lantai dasar Hotel d’Angleterre, Marchal (marchal.dk) menyajikan interpretasi modern atas menu khas Nordik dan Prancis karya Ronny Emborg, mantan koki elBulli. Sebelum meninggalkan ruang makannya yang didominasi warna abu-abu dan hitam, cicipi dessert andalan flødebolle, krim yoghurt yang dibalut cokelat. Untuk atmosfer yang lebih kasual, kunjungi Royal Smushi Café (royalsmushicafe.dk) yang mengandalkan menu smørrebrød atau roti isi berporsi mungil dengan topping variatif.
Belanja
Menekuni bisnis porselen sejak 1775, Royal Copenhagen (royalcopenhagen.com) merupakan referensi utama selebriti, perdana menteri, hingga keluarga Kerajaan Denmark saat hendak berbelanja perlengkapan dapur. Piring dan cangkir buatannya bisa dibeli di Amagertorv. Kreasi lokal yang juga apik tersaji di jalan 1,1 kilometer yang membentang dari Frederiksberggade hingga Kongen Nytorv. Georg Jensen (georgjensen.com) menjajakan kalung dan cincin perak, sementara Illums Bolighus (illumsbolighus.dk) meracik mebel eksentrik. Istedgade, bekas sentra prostitusi, giat berbenah dan kini siap menyaingi distrik belanja Strøget. Tempat ideal di sini untuk mengumbar hobi menggesek kartu kredit adalah Donn Ya Doll (donnyadoll.dk), toko yang memayungi 30 merek fesyen lokal semacam Nümph dan Anniel. >