by Yohanes Sandy 30 April, 2014
Panduan Makan Urban di Hong Kong
Little Bao
G/F, 66 Staunton St.; Central; little-bao.com.
Kisahnya dimulai di Island East Markets sebagai kios yang memicu kecanduan lewat menu andalan “burger” bao (bakpao kukus Cina). Kini, teronggok di sudut hening Staunton Street, Sheung Wan, lokasi yang sebenarnya jauh dari kantong-kantong restoran, Little Bao berambisi membius khalayak yang lebih luas.
Modalnya bukan cuma tangan tangkas sang koki, May Chow (sebelumnya bekerja untuk TBLS dan Yardbird), tapi juga dandanan unik era 1950-an, lengkap dengan dinding pastel, neon jambon, dan barisan kursi langsing. Menunya yang minim variasi dipecah ke dalam dua kelompok: burger bao dan makanan untuk berbagi bersama teman.
Yang terakhir ini meliputi kreasi-kreasi segar semacam dumpling iga dan ayam bumbu jeruk goreng dengan kuning telur. Menggoda selera memang, tapi mayoritas tamu sebenarnya datang untuk menyantap bao, sebuah penafsiran modern atas makanan jalanan.
Konten bao beragam, contohnya perut babi dengan daun bawang, kol merah, dan saus hoi-sin; atau jamur rebus dengan truffle mayo dan acar daikon. Berhubung restoran ini berlokasi di area elite Sheung Wan, bao yang ukurannya lebih kecil dari bola sofbol itu dibanderol $10 (dolar Amerika, bukan Hong Kong!) per buah, jadi nikmatilah secara saksama.
Pastikan pula untuk datang lebih dini. Suasana menyenangkan restoran kecil ini akan segera sirna jika Anda terpaksa duduk di kursi yang menghadap tembok. Di tempat ini, pintu selalu tertutup, musik mengalun kencang, dan pelayan (cuma satu orang) senantiasa berkelebat di area selebar lima meter. Di jam-jam sibuk, kelezatan bao dalam sekejap bisa berubah menjadi kegelisahan dan klastrofobia.>>>