post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<figure id="attachment_70481" aria-describedby="caption-attachment-70481" style="width: 800px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="wp-image-70481 size-full" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Raden-Saleh-Javanese-Mail-Station-1876-.jpg" alt="" width="800" height="562" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Raden-Saleh-Javanese-Mail-Station-1876-.jpg 800w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Raden-Saleh-Javanese-Mail-Station-1876--300x211.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Raden-Saleh-Javanese-Mail-Station-1876--768x540.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 800px) 100vw, 800px" /><figcaption id="caption-attachment-70481" class="wp-caption-text">Javanese Mail Station (1876) milik Raden Saleh jadi salah satu karya yang hadir di pameran di sini, d.l.l. (Foto: Museum MACAN)</figcaption></figure>
[dropcap]M[/dropcap]useum Macan melansir daftar pameran tahun ini. Untuk sisa kalender 2023, museum yang berlokasi di daerah Kebun Jeruk Jakarta ini akan menggelar total tiga pameran yang menampilkan karya buatan seniman Indonesia dan luar negeri.
Pameran pertama akan bergulir pada 17 Juni-8 Oktober 2023 dengan menampilkan karya-karya dari Isabel dan Alfredo Aquilizan, duet asal Filipina yang berbasis di Australia. Pameran bertajuk Somewhere, Elsewhere, Nowhere ini memajang beragam instalasi berskala besar yang menyoroti tema pembangunan perkotaan, pergerakan manusia, serta eksplorasi akan pencarian jati diri.
<figure id="attachment_70484" aria-describedby="caption-attachment-70484" style="width: 800px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="wp-image-70484 size-full" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Isabel-and-Alfredo-Aquilizan.-Here-There-and-Everywhere-2018-detail._1.jpg" alt="" width="800" height="534" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Isabel-and-Alfredo-Aquilizan.-Here-There-and-Everywhere-2018-detail._1.jpg 800w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Isabel-and-Alfredo-Aquilizan.-Here-There-and-Everywhere-2018-detail._1-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Isabel-and-Alfredo-Aquilizan.-Here-There-and-Everywhere-2018-detail._1-768x513.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 800px) 100vw, 800px" /><figcaption id="caption-attachment-70484" class="wp-caption-text">Here, There, and Everywhere (2018) karya Isabel dan Alfredo Aquilizan. (Foto: Museum MACAN)</figcaption></figure>
Pameran kedua bertajuk di sini, d.l.l. dan dijadwalkan berlangsung dari 3 Juni-8 Oktober 2023. Pameran ini berniat meninjau kembali sejumlah tema penting sepanjang sejarah seni Indonesia, termasuk penjajahan dan revolusi. Karya yang ditampilkan bersumber dari koleksi Museum Macan, termasuk beberapa karya hasil akuisisi baru buatan Ashley Bickerton dan Irfan Hendrian.
Pameran terakhir ialah Voice Against Reason, dari 25 November 2023–14 April 2024. Fokus kuratorialnya ialah praktik seni dan perspektif di wilayah Asia Pasifik, khususnya Indonesia dan Asia Tenggara. Rencananya, pameran ini akan mencakup seluruh area museum dan menampilkan karya buatan para perupa modern yang berpengaruh.

Museum Macan Lansir Daftar Pameran Tahun Ini