by Cristian Rahadiansyah 14 September, 2020
Meski Marak PHK, Sektor Pariwisata Buka Ratusan Lowongan Kerja
Dalam gelombang PHK akibat pandemi, pariwisata adalah sektor yang paling kronis. Tajuk-tajuk meresahkan terkait hal itu berseliweran di media massa. Singapore Airlines melepaskan 4.300 karyawan. Grup Hilton memangkas 22 persen karyawan. Di keluarga Booking.com, korbannya sekitar 4.000 pekerja, sementara di TUI jumlahnya dua kali lipat.
Tapi sebenarnya masih ada perusahaan sektor pariwisata yang membuka lowongan kerja. Di musim pecat dan potong gaji, ada banyak posisi yang mesti diisi. Bahkan, dari data yang dikumpulkan DestinAsian Indonesia, sejumlah perusahaan yang mengurangi karyawan pun masih melakukan rekrutmen.
Di dunia perhotelan misalnya, Hilton menerima lamaran untuk 569 posisi. Info ini dipasang di akun LinkedIn pada kurun Agustus-September. Posisi yang ditawarkan berlokasi antara lain di Doha dan Jiaxing. Sejumlah hotelnya di Indonesia juga mencari pegawai, antara lain untuk jabatan Training Manager dan Head Chef.
Grup kakap lainnya, Marriott, butuh lebih banyak pelamar. Berdasarkan data dari laman kariernya, ada 4.691 pos yang dibuka, termasuk Director Marcom Le Royal Méridien Shanghai, Butler Bulgari Dubai, serta Concierge The Ritz-Carlton Shanghai. Untuk hotelnya di Indonesia, lowongannya antara lain Guest Services Agent The Westin Surabaya dan Laundry Supervisor Sheraton Belitung.
Baca Juga: Negara yang Paling Butuh Uang Liburan Anda
Masih di bisnis akomodasi, Airbnb, disruptif kemapanan hotel, kini jadi korban disruptif pandemi. Sekitar 1.900 karyawannya akan dilepaskan. Namun begitu, perusahaan yang berbasis di San Francisco ini sedang memburu 110 pegawai baru untuk ditempatkan di Beijing, Berlin, Dublin, Singapura, dan Tokyo.
Untuk perusahaan perhotelan asal Indonesia, hanya segelintir yang membuka lowongan. Tauzia misalnya, melansir 20 posisi, antara lain untuk hotel di Yogyakarta, Pangkalpinang, dan Malang. Di laman karier Archipelago International, posisi yang dibutuhkan meliputi Income Auditor, Executive Housekeeper, serta Graphic Designer.
Berpindah ke sektor aviasi, jumlah lowongan yang tersedia terbilang minim. Mayoritas maskapai memang sudah membekukan proses rekrutmen sejak Maret atau April 2020—dua titik terendah dalam jumlah penumpang. Sejak itu, hanya segelintir perusahaan yang berburu kru.
Ambil contoh Qatar Airways. Maskapai yang berencana memangkas 9.000 staf ini memasang 83 lowongan di laman kariernya, contohnya Life Safety Engineer, Lead Cargo Officer, serta Web Platform Analyst. Rekrutmen juga masih dilakukan oleh Lufthansa Group. Walau mengurangi 22.000 karyawan, raksasa asal Jerman ini mencari 79 orang untuk mengisi pos seperti Software Developer dan Aircraft Painter.
Baca Juga: Resto Baru di Bali; Pendiri & Stafnya Korban PHK
Lini usaha turunan sektor aviasi, misalnya web pencarian harga tiket, juga sepi dari lowongan kerja. Skyscanner misalnya, tak mencantumkan satu pun posisi kosong di laman kariernya, walau masih memasang info tiga posisi lowong di akun LinkedIn untuk lokasi Shenzhen dan London.
Bergeser ke moda bahari, mayoritas kapal pesiar masih pusing mengatur jadwal aman untuk berlayar. Kendati begitu, tim personalia mereka giat mencari ABK. Royal Caribbean membutuhkan 20 kru baru, Celebrity Cruises menawarkan 153 posisi, sementara Norwegian Cruises membuka lowongan untuk sembilan pos.
Pandemi, tentu saja, juga memukul bisnis biro perjalanan dan operator tur. Tapi, sekali lagi, pasokan buruh segar masih diperlukan. TUI, penguasa di usaha perjalanan, mengumumkan 10 lowongan, antara lain untuk kantornya di Belgia, Inggris, dan Spanyol. Sementara Kuoni mencari pelamar untuk dua posisi di Prancis.
Baca Juga: 8 Inisiatif Menolong Pelaku Pariwisata Saat Pandemi
Berpindah ke dunia reservasi daring, musim paceklik turis pesawat juga tak menutup proses rekrutmen. Agoda membuka lowongan untuk 377 jabatan, sementara Booking.com mencari 75 pegawai baru. Contoh lain: grup raksasa Expedia menayangkan 238 lowongan, sedangkan Trivago butuh 23 staf baru di Jerman.
Sejak Januari 2020, banyak perusahaan di bidang rekreasi tutup temporer, juga mengurangi staf. Di kategori ini, perusahaan yang membutuhkan karyawan baru ialah Universal Studios Parks. Ada tiga lowongan untuk penempatan di Universal Beijing Resort, kompleks megah yang dijadwalkan beroperasi mulai 2021. Pesaingnya, Disney Parks, butuh lebih banyak pegawai baru, untuk cabang California, Chiba, serta Shanghai.
Di kategori museum, The Met dan Louvre menyetop rekrutmen, baik di Paris maupun Abu Dhabi. Tapi MoMA masih mencari Digital Content Project Manager dengan gaji $58.500 per tahun, juga Director of Individual Giving dengan upah anual antara $90.000-110.000. Museum besar lain yang masih menjalankan rekrutmen ialah British Museum. Total ada tujuh posisi yang dibuka, termasuk Security Officer, Data Coordinator, serta Project Librarian. —Cristian Rahadiansyah