by Yohanes Sandy 21 November, 2016
Melihat Langsung Pameran Tim Burton
Tim Burton giat menciptakan film-film yang dipenuhi karakter gotik dan kelam. Sebuah pameran di Hong Kong kini mengundang kita mengenal lebih dekat sang sutradara, termasuk menebak-nebak apa yang “salah” dengan otaknya.
Untuk kali pertama, Hong Kong menggelar The World of Tim Burton (theworldoftimburton.hk). Pameran ini berlangsung dari 5 November2016 hingga 23 Januari 2017 di ArtisTree, Taikoo Place (taikooplace.com). Pengunjung bisa menemukan sekitar 500 benda kreasi Tim Burton, menyimak riwayat sang sutradara, juga menyelami proses kreatifnya dalam berkarya. Sebuah pameran yang atraktif bagi pencinta film.
Seluruh koleksi pameran disebar dalam 10 area tematik. Usai melewati konter tiket, kita akan disambut oleh area bertajuk Around the World. Isinya: puluhan sketsa yang digambar di atas tisu restoran—suguhan yang memperlihatkan sisi lain Tim Burton sebagai seorang perupa yang piawai. Toxic Girl at Eiffel Tower, salah satu sketsa di area ini, memperlihatkan Menara Eiffel yang mencong dan seorang gadis berkulit hijau dengan mulut yang dijahit.
Area kedua, Influences, membeberkan tokoh-tokoh yang memengaruhi Tim Burton, misalnya Georges Méliès, Don Martin, dan Edward Gorey. Di sini kita bisa menjawab bagaimana imajinasi liar Tim Burton ditempa, juga bagaimana obsesinya terhadap karakter monster dibentuk. Di masa kecilnya, pria kelahiran 1958 ini ternyata menggilai film Godzilla dan The War of the Gargantuas.
Unrealized Projects adalah bagian lain yang memikat di pameran ini. Pengunjung bisa melihat beragam karakter dari proyek-proyek film yang karena satu dan lain hal mangkrak di tengah jalan. Contohnya: Little Dead Riding Hood, sebuah parodi suram dari kisah fantasi klasik buatan Charles Perrault.
Persis di jantung ruang pamer, kita akan dihibur oleh aneka instalasi dan action figure dari film-film box office arahan Tim Burton, sebut saja Edward Scissorhands dan Charlie and the Chocolate Factory. Tak jauh dari sini terpajang layar-layar yang memutar film pendek dari masa muda Tim Burton, termasuk saat dia berkuliah di California Institute of the Arts. Kita bisa menemukan betapa tubuh yang terdeformasi dan aksi yang sadistis adalah dua elemen favoritnya sejak belia.
Melihat adegan darah yang muncrat dan bola mata yang copot, The World of Tim Burton memang kurang cocok bagi anak di bawah umur. Tim Burton bahkan kerap memelintir sosok protagonis yang populer dan sakral. Dia misalnya menampilkan Sinterklas yang seolah muncul dari neraka, atau Dewa Cupid yang melesakkan panahnya ke kepala pasangan yang tengah kasmaran. Bagi Tim Burton, monster adalah bagian yang sah dalam hidup. Dan dalam dunia monster, ukuran benar-salah versi “normal” tak lagi berlaku.