by Cristian Rahadiansyah 29 January, 2019
Melacak Hotel Ramah Lingkungan
Alila Villas Uluwatu adalah resor pertama di Indonesia yang menerima sertifikat Earth-Check di bidang desain. Proses mendapatkannya tak mudah, juga tak murah. Auditnya ketat dan panjang. Biayanya ribuan dolar. Akan tetapi, kecuali Anda menerima siaran pers dari pihak Alila, atau cukup jeli untuk menemukan kata “Sustainable Tourism” di kolom bawah situs resmi resor, maka Anda tak akan mengetahui soal sertifikat tadi.
Bagi hotel, titel “ramah lingkungan” adalah sebuah pencapaian. tapi fakta itu rupanya tidak mudah ditemukan konsumen. Banyak properti terkesan sungkan menonjolkannya; beberapa seolah menyembunyikannya. Ambil contoh Bintan Lagoon Resort. Pada 2008, ia menjadi resor pertama di Asia Tenggara yang diganjar sertifikat LEED (Leadership in Energy and Environmental Design). Tapi info itu raib dari situs resmi resor. Anda mesti menelusuri data US Green Building Council untuk mengetahuinya.
Adakah solusi praktis untuk melacak green hotel? Sayangnya tidak. selain Earth Check dan US Green Building, rujukan lain ialah sertifikat Eco-Hotel yang pernah diberikan oleh TÜV Rheinland kepada sejumlah properti, termasuk Aerotel Biak, Sheraton Surabaya, dan Ayana Bali. Tapi, lagi-lagi, infonya sukar ditelisik. Referensi lain lagi ialah ISO 14001, standardisasi sistem manajemen lingkungan. Kapan terakhir kali Anda menemukan infonya pada laman profil hotel?
Baca juga: 9 Resor Peselancar di Indonesia; 6 Island Resort di Indonesia
Kondisi itu mungkin bukan salah hotel sepenuhnya. situs mereka cenderung mengutamakan informasi lokasi, harga, dan amenitas, karena memang hal-hal itu yang lebih dipedulikan konsumen. Terlebih, Indonesia belum punya data valid populasi green traveler, yang dalam konteks ini artinya “orang yang mendambakan hotel ramah lingkungan.” Banyak hotel di Indonesia sebenarnya makin peduli pada aspek konservasi. Calon tamu hanya perlu lebih teliti dan jeli untuk menemukannya.
Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Januari/Maret 2019 (“Jeli Syarat Peduli”).