post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

[dropcap]M[/dropcap]aya Bay belum pulih. Tampaknya, <a href="http://destinasian.co.id/maya-bay-tutup-sementara/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">penutupan sementara</a> yang dilangsungkan hingga Mei silam masih belum memberikan hasil maksimal. Pemerintah Thailand menilai, waktu empat bulan tidak cukup untuk memulihkan ekosistem dan terumbu karang seperti semula. Oleh karena itu, mereka berencana kembali menutup Maya Bay untuk kedua kalinya hingga batas waktu yang belum ditentukan. Berita itu disampaikan oleh Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Konservasi Tanaman Thailand (DNP)
Saking populernya Maya Bay sebagai destinasi wisata, pulau dengan pantai menawan ini terus kebanjiran jutaan turis tiap tahunnya. Hal inilah yang kerap merusak terumbu karangnya akibat terkena perahu, jangkar, aktivitas para wisatawan seperti snorkeling berjam-jam, memberi makan ikan, membuang sampah ke laut hingga keberadaan hotel-hotel di depan pantai.
Baca juga:&nbsp;<a href="http://destinasian.co.id/pulau-boracay-dibuka-kembali/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Pulau Boracay Dibuka Kembali</a>;&nbsp;<a href="http://destinasian.co.id/7-destinasi-favorit-di-thailand/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">7 Destinasi Favorit di Thailand</a>
Songtham Sukswang selaku Direktur Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Konservasi Tanaman Thailand (DNP) menyebutkan bahwa setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih setahun untuk restorasi pantai, terumbu karang, dan hutan mangrove. Sebenarnya, tak hanya sekali ini saja pemerintah melakukan langkah yang cukup berani. Thailand terkenal rutin menutup taman nasional dan pulau-pulau mereka dengan berbagai alasan, salah satunya adalah cuaca ekstrem, pemulihan ekologi, hingga over-tourism. Kebijakan yang patut ditiru oleh pemerintah lokal.

Maya Bay Kembali Ditutup