by Cristian Rahadiansyah 01 February, 2022
Master Barbeku Dave Pynt Buka Resto di Jakarta
Jakarta punya rumah baru bagi kaum karnivor. Pada 14 Januari silam, Meatsmith, merek asal Singapura, mulai menyajikan aneka daging premium dan koktail inovatif kepada pencinta kuliner di Ibu Kota.
Restoran ini beralamat di Jalan Gunawarman, kawasan permukiman elite yang perlahan bertransformasi menjadi jalur kuliner. Meatsmith menempati rumah yang sudah diubah menjadi resto dua lantai, persis di samping kafe Djournal House.
Desainnya bergaya industrial, dengan sentuhan smokehouse klasik. Di sini, dinding beton polos bertemu lantai parket, kusen logam, mebel gelap, serta lampu temaram. Kombinasi maskulin yang apik rancangan HBA Indonesia, firma yang juga menangani interior Raffles Jakarta dan Gunpowder Kitchen.
Meatsmith diciptakan oleh koki kondang Dave Pynt. Banyak orang mungkin lebih mengenalnya sebagai komandan Burnt Ends, merek harum dalam peta kuliner Singapura. Selain memegang satu bintang Michelin, restoran ini menempati peringkat ke-34 dalam daftar World’s 50 Best Restaurants 2021.
Meatsmith bisa dibilang merupakan versi “simpel” dari Burnt Ends. Keduanya sama-sama fokus pada hidangan daging. Bedanya, daftar menu di Meatsmith relatif baku, sementara menu Burnt Ends direvisi saban hari, dengan variasi bahan dan presentasi yang lebih elaboratif.
Itu pula sebabnya Meatsmith lebih mudah diwaralaba. Usai membuka dua cabang di Singapura, lalu diekspor ke Doha, resto ini melebarkan sayapnya ke Jakarta. Keputusan ini konon juga dilatari fakta banyak tamu Burnt Ends berasal dari Indonesia. Artinya, konsep daging bakar Dave Pynt sudah punya basis penggemar di sini.
Hidangan Meatsmith terbagi dalam lima kelompok. Di bagian pembuka, beef brisket spring rolls punya banyak penggemar berkat kombinasi tekstur dan rasanya yang kontras: kulit yang renyah membalut daging sapi yang lembut.
Di kelompok meats, ada dua menu yang diciptakan khusus untuk cabang Jakarta, yakni brisket yang diasap selama 14 jam, serta short rib yang diasap 12 jam. Pesaingnya terdekatnya datang dari kelompok steik, yakni ribeye 300 gram memakai daging sapi Australia yang telah melalui proses aging.
Untuk hidangan penutup, hanya ada empat opsi makanan. Berdasarkan pertimbangan keunikan presentasi dan tekstur, satu penganan manis yang layak dicicipi barangkali donat berisi es krim vanila, dengan sentuhan cita rasa kayu manis.
Pada bulan pertamanya, Meatsmith Jakarta hanya melayani makan malam. Mulai pertengahan Februari, tempat ini akan beroperasi sejak siang.
Di lantai dasarnya, resto ini memiliki gerai turunan Meatsmith Xpress. Opsi menunya lebih kasual, antara lain cheeseburger, short rib, serta kentang goreng. Seluruh hidangan ditempatkan dalam kemasan kotak untuk dibawa pulang, atau disantap di meja kayu di seberang dapur.
Jl. Gunawarman No.17, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; 0811-9760-2000; meatsmith.co.id