post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<figure id="attachment_27634" aria-describedby="caption-attachment-27634" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="wp-image-27634 size-full" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/snacks.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/snacks.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/snacks-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/snacks-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-27634" class="wp-caption-text"> Kiri-kanan: A Bunch of Caffeine Dealers yang merupakan pionir tren baru di Pasar Santa. (Foto: Stephany Josephine); Tekstur roti yang lembut dan beragam topping yang lezat menjadi ciri khas Roti Eneng.</figcaption></figure>
Oleh <a href="http://destinasian.co.id/?s=Suhartina+Sindukusumo" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Suhartina Sindukusumo</a> 
Foto oleh Aghnia Mazaya
[dropcap type=&#8221;default&#8221;]D[/dropcap]i selatan Jakarta, sebuah pasar tradisional bertransformasi menjadi pasar kontemporer  yang diwarnai gerai kreatif. Diapresiasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, pasar ini sekarang menjadi sentra berkumpulnya para penikmat kuliner dan dunia kreatif di ibu kota. Sementara lantai satu tetap menjalani fungsinya sebagai penyedia kebutuhan rumah tangga, lantai dua menawarkan sarana belanja yang berbeda. Mulai dari komunitas kopi hingga pengepul rekaman lawas piringan hitam berjejer membuka lapaknya masing-masing.
<a href="http://abunchofcaffeinedealers.wordpress.com/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">A Bunch of Caffein Dealers (ABCD)</a> 
Bisa dibilang, ini adalah pionir gerai modern di Pasar Santa. Uniknya, gerai ini awalnya tidak ditujukan sebagai kendaraan bisnis, namun hanya sebagai wadah berkumpul para pencinta kopi di Jakarta. Pencetusnya, Hendri Kurniawan, adalah seorang pecinta kopi. Awalnya, dia bersama beberapa temannya mengapungkan idealisme ABCD sebagai wadah untuk penikmat kopi yang ingin lebih dalam mempelajari cara meracik secangkir kopi berkualitas. Dari awal dibuka, ABCD digerakkan oleh sejumlah mesin kopi sederhana, kiriman kopi yang datang secara sukarela dari para produsen kopi di Indonesia dan luar negeri, serta antusiasme para pencinta kopi. Dari komunitas kecil, kini siapapun boleh datang. Tidak ada jadwal buka ajek, ABCD buka untuk umum sesuai keinginan si pemilik. Tidak ada tarif untuk secangkir kopi atau lebih, semuanya bersifat sukarela. Sebuah stoples berisi lembaran uang dibiarkan terbuka bagi para konsumen menilai sesuai seleranya masing-masing.
<figure id="attachment_27629" aria-describedby="caption-attachment-27629" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-27629" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hotdog.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hotdog.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hotdog-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hotdog-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-27629" class="wp-caption-text">Kiri-kanan: Jamal, koki di Dudes of Gourmet. (Foto: Instagram/diyoji); Hotdog di Dudes of Gourmet dengan roti berwarna hitam pekat. (Foto: Instagram/diyoji).</figcaption></figure>
<a href="http://instagram.com/diyoji" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Dudes of Gourmet (D.O.G)</a> 
Kedai hotdog yang baru saja dilansir September lalu ini membedakan dirinya dari gerai hot dog kebanyakan. Pengunjung tidak direpotkan memilih menu yang diinginkan. Di sini menunya hanya satu: Black Hot Dog. Rotinya berwana hitam pekat mengapit sosis, keju, beef bacon, dan caramelized onion. Seluruhnya ditumpuk sebelum diguyur saus barbeku atau yellow sauce. Bila ingin menambahkan daging, tamu cukup membayar Rp5.000 per lembar bacon garing. Roti isi D.O.G ini bercita rasa gurih dengan tekstur roti yang renyah. Sebagai nilai tambah, sosis yang digunakan semuanya adalah buatan sendiri.&gt;&gt;
<figure id="attachment_27631" aria-describedby="caption-attachment-27631" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-27631" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/mie-chino-1.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/mie-chino-1.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/mie-chino-1-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/mie-chino-1-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-27631" class="wp-caption-text">Cita rasa yang disajikan Mie Chino cukup berbeda dari mi ayam umumnya.</figcaption></figure>
Mie Chino 
Mengantongi gelar sarjana dari sebuah universitas di Australia tak lantas membuat Oka Diputra memilih untuk menjadi pegawai kantoran. Pria bertato ini memilih untuk membuka kedai mi ayam di Pasar Santa. “Awalnya dulu suka memasak mi ketika kuliah di Melbourne. Teman-teman bilang enak dan akhirnya membuka kios ini,” ujar Oka. Berbeda dengan mi ayam di kawasan Jakarta Selatan, tekstur mi yang digunakan Oka lebih tebal dan kenyal. Persis seperti yang sering ditemukan di penjual-penjual mi di Jakarta Barat atau kawasan Pecinan Jakarta. Satu porsi mi ayam disajikan bersama semangkok kecil sup. Tersedia juga tambahan bakso sapi.
<figure id="attachment_29162" aria-describedby="caption-attachment-29162" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-29162" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/mie-chino-2.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/mie-chino-2.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/mie-chino-2-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/mie-chino-2-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-29162" class="wp-caption-text">Gerai Mie Chino yang selalu penuh di jam-jam makan.</figcaption></figure>
Roti Eneng 
Roti bakar. Produk yang dijual mungkin terdengar sepele, namun kualitasnya tak boleh diragukan. Roti Eneng ingin menyajikan roti bakar sesuai dengan apa yang sudah disajikan di keluarga pemiliknya selama lintas generasi. Roti tawarnya merupakan produksi sendiri dengan tekstur tebal dan lembut. Menu topping-nya beragam mulai dari racikan selai cokelat hingga menu paling simpel: gula dan mentega.
<figure id="attachment_27630" aria-describedby="caption-attachment-27630" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-27630" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/ketan-pasar.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/ketan-pasar.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/ketan-pasar-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/ketan-pasar-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-27630" class="wp-caption-text">Ketan serundeng pedas. (Foto: Dinadya Rahma)</figcaption></figure>
Ketan Pasar 
Salah satu kios di Pasar Santa dengan antrean pembeli mengular selain ABCD dan Mie Chino. Kios ini menjual menu nasi ketan hangat dengan beragam pilihan topping mulai dari ikan asin pedas hingga hidangan pencuci mulut khas Thailand: mango sticky rice.&gt;&gt;
<figure id="attachment_27633" aria-describedby="caption-attachment-27633" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-27633" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/record-store2.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/record-store2.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/record-store2-360x202.jpg 360w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/record-store2-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/record-store2-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-27633" class="wp-caption-text">Interior Laidback Blues Record Store yang ceria.</figcaption></figure>
<a href="https://www.facebook.com/pages/Laidback-Blues-Records-Store/467589340021832" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Laidback Blues Record Store</a> 
Pasar Santa tak hanya dipenuhi kios-kios penjual makanan dan minuman namun juga gerai yang menjual barang-barang unik. Laidback Blues Record Store adalah salah satunya dan menjual piringan hitam mulai dari koleksi baru hingga lawas. Sang pemilik toko, Samson Pho, adalah kolektor piringan hitam. Pria ini telah mengumpulkan piringan hitam selama bertahun-tahun dan kemudian menjadi rujukan teman-temannya yang memiliki hobi serupa. Laidback Blues Record Store memulai bisnisnya secara daring. Kini di Pasar Santa, kios ini menyediakan beragam piringan hitam serta memorabilia bermacam band dan musisi internasional maupun lokal.
DAIVINTAGE 
Kegemarannya pada barang klasik membuat koleksi Babby Febrilia membeludak. Mau tak mau dia harus menyingkirkan sebagian koleksinya. Hal tersebut membuat wanita ini membuka kios DAIVINTAGE yang menjual koleksinya dengan harga miring. DAIVINTAGE menjual tas dan pakaian bergaya retro, koper kotak klasik, barang-barang bermotif bunga khas era 1970-an, serta kamera lomo dan Polaroid. Yang menyenangkan, sebagian bermerek dijual dengan harga korting.

Makan dan Belanja di Pasar Santa