web analytics
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mahakarya Dadais di The Home Hotel Zürich

Ubin keramik besar dengan pola grafis unik dari Florim menambah daya tarik visual yang menyentuh di setiap sudut. (The Home Zurich)

Estetika sebuah bangunan sering kali lahir dari jejak sejarah yang mengandung makna mendalam, dan The Home Hotel Zürich berdiri sebagai alegori hidup dari gerakan seni avant-garde yang tumbuh di  Swiss pada awal abad ke-20, yakni Dadaisme.

Terletak di barat daya pusat kota, di tepi Sungai Sihl yang mempesona, hotel ini mengusung sentuhan modern terhadap kegembiraan eksentrik dari seni Dada dalam wujud bangunan yang berasal dari renovasi bekas pabrik kertas yang berdiri sejak 1836.

Di tangan desainer pemenang penghargaan Erik Nissen Johansen dari Stylt Trampoli, sejarah dan struktur otentik bangunan ini tetap lestari, namun dengan sentuhan kontemporer yang kini disebut Neo-Dada.

Baca Juga: Nusa Dua Beach Hotel & Spa – Handwritten Collection Sudah Dibuka!

Dengan fasad berusia lebih dari satu abad yang masih terawat, hotel ini mengharmonisasikan warisan sejarahnya dengan desain artistik yang berani, menjadikannya tempat pertemuan kreatif bagi penduduk lokal dan wisatawan.

Sentuhan artistik tersebut merambah ke seluruh 132 kamar dan suite di The Home Hotel Zürich. Setiap ruangan dirancang untuk memancarkan aura kebahagiaan, dengan palet warna hangat dan bersahaja yang selaras dengan eksplorasi seni Dada yang menggunakan berbagai media artistik.

Detail interiornya pun memukau—mulai dari veneer kayu walnut, sofa lengkung berbahan beludru berwarna tembaga lembut, hingga wallpaper eksklusif dari London Art dengan ilusi optik yang menciptakan kedalaman ruang. Ubin keramik besar dengan pola grafis unik dari Florim menambah daya tarik visual yang menyentuh di setiap sudut.

Bahkan, kamar mandinya pun didesain dengan kepekaan artistik, lengkap dengan botol kaca terinspirasi Dada yang menyimpan produk perawatan tubuh alami dari Soeder.

The Home Hotel Zurich mengusung gaya Dadaisme (Foto: The Home Zurich)

Tak hanya dalam kamar, ruang-ruang publik di The Home Hotel Zürich juga menyajikan pengalaman kreatif yang sama. Meja resepsionis dan Home Bar & Lounge, dengan batu lava, kaca bata, dan ubin keramik cerah, mencerminkan esensi seni Dada, membuat setiap ruang menjadi karya seni tersendiri.

Baca Juga: Dine In: Full Experience Omakase Yoshi Izakaya

Untuk kenikmatan kuliner, tamu bisa menuju LouLou French Grill & Raw Bar Zürich di lantai dasar, di mana tradisi kuliner Prancis berpadu dengan cita rasa global yang berfokus pada bahan-bahan lokal Swiss dan Prancis. Mulai dari daging panggang, entrecôte, hingga pizza sourdough dengan topping tiram. Tak jauh dari situ, Home Bar & Lounge menyuguhkan campuran koktail klasik dan anggur pilihan.

Lebih dari sekadar desain, The Home Hotel Zürich adalah pusat energi kreatif, mengingatkan kita pada semangat kabaret yang dulu digerakkan oleh para Dadais di Zürich melalui berbagai acara budaya, mulai dari pertunjukan DJ, komedi, musik, hingga pembacaan puisi.

Di tangan desainer pemenang penghargaan Erik Nissen Johansen dari Stylt Trampoli (Foto: The Home Zurich)

Bagi para tamu yang ingin mengeksplorasi Zürich, hotel ini menyediakan sepeda listrik Desiknio gratis, yang memungkinkan tamu menjelajahi berbagai pusat seni kota.

Letaknya yang strategis dekat dengan ruang kerja bersama dan fasilitas kebugaran lokal juga menawarkan keseimbangan antara seni, produktivitas, dan relaksasi.

The Home Hotel Zürich dapat ditempuh dalam 12 menit naik trem dari stasiun kereta utama Zürich, atau 30 menit naik kereta maupun berkendara dari bandara.

Penulis: Eqqi Syahputra

 

Show CommentsClose Comments

Leave a comment