Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Layanan Pesawat Perlahan Normal Usai Gangguan IT Global

Pada Jumat lalu, seluruh dunia mengalami masalah IT outage (Foto: Tomek Baginski)

Gangguan sistem teknologi (Global IT outage) yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan banyak masalah di sistem penerbangan.

Gangguan teknologi ini disebabkan oleh kegagalan update perangkat lunak atau software dari CrowdStrike dan memengaruhi pengguna Microsoft Windows di seluruh dunia. Mereka memastikan, hal ini bukanlah peretasan.

“Gangguan ini terjadi karena defect yang ada di dalam content update Falcon untuk Windows. Mac dan Linux tidak terpengaruh. Ini bukanlah serangan siber.”

Baca Juga: Overtourism, Tiket Masuk Venesia Naik 2 Kali Lipat di 2025

“Saya ingin meminta maaf secara langsung terkait masalah gangguan ini. Kami mengerti kegawatan dan dampak dari situasi ini. Kami dengan cepat mengidentifikasi masalahnya dan memperbaikinya,” tulis George Kurtz, Pendiri CrowdStrike dan CEO, dikutip dari laman resminya.

Namun nyatanya masih ada masalah yang terjadi di bandara terkait gangguan global ini. Antrean panjang calon penumpang di semua bandara di Eropa, Amerika, dan Asia terjadi karena gagal check-in dan booking. Penerbangan pun banyak yang mengalami delay atau bahkan pembatalan.

Di Indonesia sendiri maskapai yang terdampak antara lain, Citilink, Scoot Airlines, AirAsia, dan Indigo. Namun perlahan-lahan, sistem tersebut sudah kembali normal.

AirAsia sendiri memastikan bahwa sistemnya sudah kembali normal. Mulai ini, Senin 22 Juli 2024, AirAsia juga telah beroperasi secara normal, setelah memulihkan semua sistem yang terdampak gangguan.

Baca Juga: Super Yacth Ritz Carlton Berlayar Arungi Asia Pasifik di Akhir 2025

Sebelumnya, saat gangguan IT terjadi, 500.000 penumpang ke 3.000 area tujuan terkena dampaknya. Gangguan ini mempengaruhi sistem kontrol keberangkatan / Departure Control Systems (DCS) dan menyebabkan keterlambatan penerbangan akibat proses check-in manual selama dua hari.

“Kami memiliki sistem, staf, dan proses yang memungkinkan kami untuk beralih ke mode check-in manual dengan cepat, serta penanganan yang kuat untuk mendukung seluruh penumpang kami,” ucap CEO AirAsia Aviation Group, Bo Lingam.

AirAsia berhasil mengoperasikan lebih dari 99 persen penerbangannya selama periode tersebut.

Para penumpang yang melakukan perjalanan dalam beberapa hari ke depan disarankan untuk terus memantau status penerbangan mereka dengan memeriksa email dan nomor kontak yang terdaftar untuk update penerbangan terbaru atau di airasia.com/flightstatus.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment