by Yohanes Sandy 22 April, 2014
Konsep Mal Baru di Kuala Lumpur
Oleh Rachel Will
Video oleh Dimas Anggakara
Peta gaya hidup Kuala Lumpur semakin semarak. Kami mengunjungi salah satu mal di Ibu Kota Malaysia dengan konsep lain daripada yang lain.
Seperti kota-kota lainnya di Asia Tenggara, Kuala Lumpur juga disesaki oleh mal-mal urban. Pada 2011, Publika hadir di area Solaris Dutamas. Dengan desain yang memaksimalkan penggunaan cahaya alami, pusat perbelanjaan empat lantai ini terlihat berbeda dengan mal-mal lainnya. Selain desain unik, atmosfer di dalamnya pun cukup beda dengan pemasangan instalasi-instalasi seni yang berubah secara berkala.
Di lantai dasar toko-toko unik berjejer di Art Row. Untuk mendukung merek-merek lokal, sang pemilik gedung memberikan korting harga sewa atau bahkan membebaskan biaya sewa hingga mereka mampu membayar penuh. Salah satu yang cukup sukses adalah galeri seni Interpr8 dan butik pop up A.L.L.I.E.N. Toko lain yang layak disambangi adalah Outdated yang menyediakan barang-barang vintage dan perabotan unik. Tak seperti mal-mal lain yang berlomba-lomba membawa nama-nama besar di dunia fesyen, Publika nyaris steril dari serbuan merek-merek tersebut. Begitu pun dengan kulinernya. Pujaseranya dipenuhi dengan makanan-makanan lokal yang bersaing dengan gerai-gerai waralaba besar.
Publika juga memiliki gerai seni tersendiri bernama MAP KL. Fungsinya untuk memajang karya seni kreasi seniman Malaysia atau luar negeri di dua ruang berbeda: White Box dan Black Box. Setiap Senin malam, Publika menggelar acara nonton bareng di atrium utama yang menampilkan film-film internasional. Konsep yang sudah saatnya diterapkan di Jakarta.
Jl. Dutamas No. 1, Solaris Dutamas, Kuala Lumpur, Malaysia; 603/6207-9426; Publika.