Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Klub Destinasi Mewah Pertama di Asia

John Blanco.

Oleh Yohanes Sandy

Kisah pendirian Afini?
Inspirasinya kami dapatkan dari klub perjalanan asal Amerika Serikat, Inspirato, kemudian mengadaptasi konsepnya untuk pasar Asia. Mekanismenya: kami menjaring properti-properti cantik di dunia lalu menyewakannya kepada para anggota dengan tarif yang terjangkau.

Mengapa Asia?
Di Amerika Serikat, mayoritas orang bepergian hanya tiga kali per tahun. Sementara di Asia, tiap negara punya hari liburnya sendiri, sehingga volume perjalanannya cukup besar. Selain itu, turis Asia lebih sering bepergian dalam grup, cocok dengan keinginan Afini menyediakan akomodasi privat dengan banyak kamar. Tentu saja kami tidak mengesampingkan anggota klub yang ingin berlibur berdua, karena itu kami menggandeng sejumlah grup hotel seperti Mandarin Oriental dan Aman.

Villa Ambar, salah satu luks retreat yang berada di Bali.

Perbedaan dengan perusahaan reservasi lain?
Afini bukan situs pemesanan akomodasi, tapi lebih sebagai operator dan agen perjalanan. Semua properti di portofolio Afini kami sewakan secara eksklusif, kemudian kami tingkatkan fasilitasnya, seperti dengan menambah perlengkapan dapur. Kami bukan hanya berperan sebagai penghubung antara pemilik properti dengan konsumen, tapi juga sebagai penyedia akomodasi dengan standar kualitas yang konsisten dan tarif yang bersaing.

Layanan selain akomodasi?
Selain menyediakan akomodasi premium, kami memiliki layanan khusus untuk membantu anggota merencanakan liburan. Misalnya pemesanan paket tur, jasa pijat, pengasuh bayi, koki, hingga transportasi. Andaikan kami tidak memiliki layanan yang diinginkan anggota, kami menggandeng operator lokal.

Tantangan bisnis destination club?
Menyediakan layanan yang konsisten. Orang Asia memiliki standar yang tinggi karena terbiasa dimanjakan oleh produk dan layanan yang prima.

Contoh tuntutan anggota yang sulit dipenuhi?
Pernah anggota kami yang tengah berlibur di Niseko ingin memesan paket tur helikopter dalam waktu singkat. Tapi kami bisa berhasil mengatasinya. Kendati demikian, ada beberapa hal yang berada di luar kemampuan kami, misalnya memesan meja di restoran Michelin yang daftar tunggunya lebih dari tiga bulan. Kami bukan spesialis penyedia layanan seperti itu, tapi kami selalu berupaya untuk melakukan yang terbaik bagi anggota.

Hotel Arts Penthouse yang terletak di Barcelona.

Respons pasar?
Sangat bagus. Awalnya komposisi anggota didominasi ekspat, namun nyatanya kini banyak warga lokal yang bergabung, termasuk di Hong Kong, Singapura, dan Indonesia. Ke depannya kami akan melebarkan jaringan ke Jepang dan Thailand.

Tren wisata 2017?
Kemewahan yang personal. Sekitar 10-15 tahun silam, hotel yang menentukan definisi kemewahan bagi tamunya. Sekarang, justru tamu yang menentukannya, dan tiap tamu memiliki definisi yang berbeda. Inilah gunanya destination club. Mereka memahami selera tamu.

Destinasi liburan favorit?
Barcelona. Di sana Afini memiliki sebuah penthouse yang terletak di daerah Carrer de la Marina. Destinasi favorit saya lainnya adalah Sydney dan Sri Lanka.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Mei/Juni 2017 (“In The Spotlight”).