Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Karya Apik Fotografer Cilik

Pria Badui bersantai di pintu rumahnya.

Oleh Cristian Rahadiansyah

Seorang anak asal Tangerang mengharumkan nama Indonesia di sejumlah lomba fotografi internasional. Terinspirasi oleh Reza Deghati.

Ayahnya bermain saham. Ibunya karyawati Matahari Department Store. Michael Theodric memang tak punya gen seorang fotografer di tubuhnya. Tapi bermodalkan hobi fotografi yang ditekuninya sejak kelas 4 SD, bocah kalem kelahiran 2001 ini berhasil membawa nama Indonesia ke sejumlah lomba fotografi prestisius.

Pada 2011, dia menyabet peringkat kedua Atkins Young Environmental Photographer of The Year. Setahun berselang, Mike, begitu dia lazim disapa, meraih medali perunggu dalam Prix de la Photographie.

Foto bertajuk ‘Enjoy City’ yang menampilkan seseorang tengah menyaksikan kepadatan Jakarta dari kamar Hotel Pullman Central Park. Foto ini dipamerkan di Royal Geographical Society London pada Juni 2015.

Foto bertajuk ‘Enjoy City’ yang menampilkan seseorang tengah menyaksikan kepadatan Jakarta dari kamar Hotel Pullman Central Park. Foto ini dipamerkan di Royal Geographical Society London pada Juni 2015.Ditempa banyak lomba dan juri, Mike kian matang. Tahun lalu, dia berhasil menjadi juara pertama Sony World Photography Awards 2014 di kelas Youth untuk kategori “Environment.” Fotonya di lomba ini menampilkan salah satu sudut kawasan kumuh di utara Jakarta. “Papa mengajarkan teori-teori dasar, termasuk tentang cara mengoperasikan kamera,” kenang Mike tentang proses perkenalannya dengan fotografi. Guna mempertajam kemampuan, dia sempat berpartisipasi dalam kelas fotografi yang diasuh oleh Moses Agustian dan Andiyan Lutfi.

Salah satu turnamen yang paling mempengaruhi karirnya adalah Children’s Eyes on Earth International Youth Photography Contest 2012. Dengan status juara tiga, Mike terbang ke Azerbaijan untuk menerima hadiah dan bertemu dengan Reza Deghati, pewarta foto kelahiran Iran yang pernah memenangkan World Press Photo. Kisah petualangan Reza di Afghanistan dikemas dalam film Frontline Diaries, karya fenomenal yang memenangkan Emmy Award 2002.

Salah satu foto yang membawa Michael menjuarai kompetisi internasional. Foto diambil di Pelabuhan Sunda Kelapa.

“Reza mengajarkan bahwa foto tidak cuma mesti bagus, tapi juga harus bercerita,” kenang Mike tentang petuah dari idolanya itu. Berkat pertemuan dengan Reza pula, dia lebih serius menggarap subyek foto. Mike mulai berani beranjak dari gaya “salon” yang mengutamakan keindahan, lalu mengeksplorasi kemampuan “story telling.”

“Untuk anak usia di bawah 15 tahun, (Mike) sudah melewati batas kemampuannya,” jelas Yoppy Pieter, fotografer travel dan salah satu pendiri Arka Project. “Saya melihat beberapa karyanya tampak dewasa, seperti foto yang berjudul ‘Enjoy City’ dan ‘Live Theater’.”

Seni ketangkasan domba, ajang populer di Garut.

Mike kini duduk di kelas dua SMP Dian Harapan, Tangerang. Di akhir pekan, kadang dia memanfaatkan waktu luang untuk mempelajari digital imaging dari internet. Saat liburan sekolah, dia melakukan photo hunting menggunakan Canon 500D pemberian ayahnya dan Sony Alpha6000 hadiah dari ajang Sony World Photography Awards. “Khusus foto lanskap,” katanya, “saya lebih suka pakai kamera 500D.”

Foto Gunung Merapi yang diambil oleh Michael.
Panorama perbukitan yang dipotret dari kawasan wisata Simalem.

Dengan reputasi yang kian harum di lingkungannya, Mike pun mulai sering kebagian tugas dokumentasi probono. Dia kadang diminta memotret acara-acara sekolah dan keluarga. “Waktu Imlek, saya diminta memotret acara makan malam keluarga,” ujarnya. “Cukup pakai Sony Alpha 6000.”

Prestasi terakhirnya adalah menjadi kampiun Travel Photographer of the Year (TPOTY) 2014 di kategori “14 Years Old & Under.” Dia menciptakan foto hitam-putih yang menampilkan foto Borobudur, Prambanan, dan Merapi. “Di usia 12 tahun, Michael telah menunjukkan kematangan dalam menangkap gambar dan kepekaan yang kuat dalam hal komposisi,” ujar dewan juri TPOTY dalam siaran persnya. “Meski sederhana, foto-fotonya renyah dan elegan.” Apa yang kini dicari Mike? “Saya ingin menjadi fotografer profesional,” jawabnya. “Lewat foto, saya bisa mengabadikan kenangan, dan saya juga bisa bercerita.” Kata-kata Reza Deghati sepertinya membekas.

Perjuangan petani di kaki Merapi, bagian dari serial foto yang memenangkan Travel Photographer of the Year 2014 di kategori ‘14 Years Old & Under.’

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Juli/Agustus 2015.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5