by Cristian Rahadiansyah 29 March, 2021
Inikah 10 Museum Paling Fotogenik di Amerika?
1. The Broad Museum, Los Angeles
Museum yang digagas pasangan kolektor kakap Eli dan Edythe Broad ini menyimpan sekitar 2.000 karya seni buatan 200 artis, termasuk Basquiat, Murakami, serta Cindy Sherman. Desainnya tak kalah memukau. Sang arsitek, Diller Scofidio + Renfro, mewujudkan konsep “kerudung dan brankas” di sisi eksterior, sementara interiornya memunculkan efek sarang lebah. thebroad.org
2. Museo Internacional del Barroco, Puebla
Puebla, 130 kilometer dari Mexico City, mengoleksi banyak bangunan barok. Pada 2016, sebuah museum dilahirkan untuk merayakan warisan sejarah itu. Museo Internacional del Barroco dirancang oleh arsitek Jepang Toyo Ito. Desainnya berupaya menangkap esensi desain barok: dramatisasi cahaya, sedikit suram, ditambah efek gerakan. mib.puebla.gob.mx
3. Petersen Automotive Museum, Los Angeles
Pabrikan otomotif Amerika Serikat masih kewalahan menghadapi persaingan dari Jepang dan Eropa. Tapi negara ini setidaknya masih menyimpan salah satu museum otomotif dengan koleksi terlengkap di dunia. Petersen Automotive Museum merekam sejarah dan pencapaian penting industri kendaraan bermesin. Bangunannya, yang dirancang oleh Kohn Pedersen Fox, menempati bekas Seibu. petersen.org
4. Museum of Pop Culture, Seattle
Bangunannya mirip ameba, walau rumor yang beredar mengatakan Frank Gehry memetik inspirasinya dari gitar yang dibanting. Yang jelas, Museum of Pop Culture (MoPOP) merupakan destinasi populer bagi pencinta musik. Sejak didirikan dua dekade silam, kompleks ini telah menggelar belasan pameran musisi legendaris, termasuk Pearl Jam dan Nirvana. mopop.org
5. Biomuseo, Panama City
Ini merupakan bangunan pertama di Amerika Latin yang didesain oleh arsitek masyhur Frank Gehry. Desainnya dinamis, sarat warna, seperti hasil corat-coret anak, walau semua ini sebenarnya bertujuan merefleksikan kemajemukan alam. Biomuseo mengisahkan pembentukan daratan Panama yang memisahkan Laut Karibia dan Samudra Pasifik, juga penyatuannya kembali lewat Terusan Panama. biomuseo.org
6. Rock & Roll Hall of Fame, Cleveland
Berniat merekam pencapaian emas di bidang musik, Ahmet Ertegun, pendiri label Atlantic Records, menyewa arsitek selebriti I. M. Pei untuk mendirikan museum Rock & Roll Hall of Fame (RRHOF). Museum yang dibuka pada 1995 ini menampilkan aneka bentuk geometris yang berupaya menangkap energi dinamis rock and roll. rockhall.com
7. San Francisco Museum of Modern Art
Pada 2014, San Francisco Museum of Modern Art (SFMOMA) ditutup sementara untuk proses renovasi dan ekspansi, lalu dibuka kembali pada 2016 dengan area ekshibisi dua kali lebih luas. Selain bangunan orisinal garapan arsitek Mario Botta, museum ini memiliki sayap baru rancangan Snohetta. sfmoma.org
8. Royal Ontario Museum, Toronto
Pada 2007, museum terlaris di Kanada ini meresmikan “Crystal,” sayap baru yang sengaja ditempel ke gedung bersejarah, hingga menciptakan dialog yang unik antara desain dari dua masa. Arsiteknya, Daniel Libeskind, merupakan perancang Jewish Museum di Berlin. rom.on.ca
9. National Museum of African American History & Culture, Washington, D.C.
Dari Martin Luther King hingga Barack Obama, banyak warga Afrika-Amerika mewarnai sejarah Amerika Serikat. Sejak 2016, sebuah museum berniat merekam kisah mereka. National Museum of African American History & Culture (NMAAHC) mengoleksi sekitar 34.000 objek, dari Injil milik Nat Turner hingga topi fedora Michael Jackson. Fasadnya ini dibungkus 3.600 panel aluminum demi mengenang para budak pabrik logam di New Orleans dan Charleston. nmaahc.si.edu
10. Museo Soumaya, Mexico City
Museum ini didanai oleh keluarga terkaya di Meksiko, beralamat di Ibu Kota Meksiko, serta dirancang oleh arsitek Meksiko. Tak heran, ia menjadi ikon nasional. Tapi museum ini sebenarnya juga punya magnet untuk memikat publik global. Selain karya-karya dari artis tersohor sekaliber Dali dan Da Vinci, Museo Soumaya menampung patung terbanyak buatan Auguste Rodin di luar Prancis. museosoumaya.org