Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hari Pariwisata, PBB Kampanye Wisata ke Desa

Permukiman di Cabo Polonio di Uruguay, salah satu negara tuan rumah Hari Pariwisata 2020. (Foto: Paz Arando)

Tahun ini, Hari Pariwisata Dunia dirayakan saat pariwisata terkapar. Lalu lintas liburan tersendat. Banyak perusahaan di sektor ini gulung tikar. Estimasi kasar PBB, 100-120 juta pekerja di bidang pariwisata terancam kehilangan sumber nafkah.  

Harapan pemulihan kini disandarkan pada pariwisata domestik. Saat banyak pintu imigrasi masih ditutup, aktivitas pelesir dalam negeri akan digenjot untuk memutar roda perekonomian. Berpegang pada skenario ini pula, kawasan pelosok diharapkan bisa berkembang. Inilah alasan Hari Pariwisata 2020 mengangkat tema “Tourism and Rural Development.”

Baca Juga: 7 Bintang Sepak Bola Jadi Duta Pariwisata

Dalam siaran persnya, Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili mengatakan warga rural berperan vital dalam menjaga alam dan budaya. Hadirnya pariwisata menyediakan mereka insentif untuk meneruskan peran itu. “Hari Pariwisata Dunia adalah peluang untuk mengakui peran pariwisata di luar kota-kota utama, sekaligus kemampuannya membangun masa depan yang lebih baik untuk semua,” tambahnya.

Kiri-Kanan: Pantai Bonete di Brasil, tuan rumah Hari Pariwisata 2020 (Foto: Renato Trentin); Cathedral of Brasilia (Foto: Ckturistando)

Berikut sekilas serba-serbi Hari Pariwisata Dunia:

Kapan Hari Pariwisata Dimulai?
Anggaran dasar World Tourism Organization (UNWTO) disetujui PBB pada 27 September 1970. Momen penting inilah yang melandasi pemilihan 27 September sebagai Hari Pariwisata Dunia. Perayaan perdananya berlangsung pada 1980.

Di Mana Lokasinya?
Konsepnya nomaden. Saban tahun, UNWTO memilih satu negara sebagai sentra perayaan. Sepuluh tahun silam misalnya, hajatan dipusatkan di Jerman. Setahun berselang, direlokasi ke Iran. Terakhir, 2019, India bertindak sebagai tuan rumah. Kendati begitu, 159 anggota UNWTO boleh menanggap acaranya masing-masing. 

Apa Temanya?
Seperti lokasinya yang ajek berpindah, tema utama Hari Pariwisata senantiasa berubah. Pada 2018, UNWTO mengajukan tema Tourism and The Digital Transformation. Episode sebelumnya: Sustainable Tourism. Sebelumnya lagi, Tourism for All. Rumusan tema biasanya merespons tantangan zaman saat itu.

Bentuk Perayaannya?
Ini bukan festival waralaba. Tak ada pesta atau parade baku. Tapi Hari Pariwisata selalu dijadikan peluang promosi oleh negara tuan rumah: mengunggah foto, memasang tagar trendi, menyebar brosur, hingga memberi beragam pidato via kanal UNWTO. Di luar itu, kadang ada simposium dan diskusi.

Tuan Rumah 2020?
Untuk kali pertama, Hari Pariwisata tidak dipusatkan di satu negara. Alih-alih, UNWTO menunjuk Blok Mercosur, yakni zona ekonomi Amerika Selatan yang terdiri dari empat negara: Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay. Satu tambahannya ialah Cile yang berstatus “observer.”

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5