by Yohanes Sandy 23 April, 2015
Grup Potato Head Lirik Bisnis Hotel
Ilmu hotelier didapat dari mana?
Ronald Akili (RA): Sejak membuka restoran pertama pada 2007, kami kini sudah menciptakan total empat properti. Pengalaman ini mengajarkan kami banyak hal. Peresmian beach club dan properti internasional kami pertama di Singapura merupakan alat edukasi yang tepat. Lewat kedua properti itu, saya dan Jason jadi tahu mengenai dunia hospitality dan kami tidak sabar menanti tantangan berikutnya. Hotel The Katamama akan dibuka pada kuartal keempat 2015.
Alasan ekspansi ke hotel?
RA: Bisnis keluarga saya berkutat seputar travel. Jadi semua sudah ada di darah saya semenjak kecil. Dan kami juga rutin traveling. Saya sering bilang ke orang tua kalau impian saya adalah membuka sebuah hotel.
Jason Gunawan (JG): Saya punya passion besar di desain, dan melalui pengalaman traveling selama ini, saya kerap menemui desain interior yang menarik dari hotel-hotel yang saya datangi. Rasanya luar biasa kini saya bisa memberikan kontribusi untuk dunia ini.
Mengapa memilih Bali?
JG: Bali pilihan paling natural bagi kami. Kami sudah mengenal baik pasarnya berkat kesuksesan Potato Head Beach Club, dan juga sudah membangun reputasi internasional dalam mengombinasikan industri hospitality dengan desain yang ikonis dan inovatif.
RA: Seperti kata Jason, Bali sudah seperti rumah bagi kami, dan kami juga sangat beruntung memiliki lahan terakhir di Seminyak yang menghadap pantai.
Konsep hotel?
JG: Kami mengajak teman kami sekaligus partner PTT Family, Andra Matin, untuk menangani desain The Katamama. Kami berdua cukup dekat. Kami juga bertanggung jawab dalam urusan desain interior hotel bersama arsitek interior Takenouchi Webb. Visi kami menciptakan sebuah ruang yang hangat, menarik, tapi di sisi lain juga menawarkan aksen yang elegan, kontemporer, dan sophisticated.
Daya tarik hotel?
RA: Seperti properti lain yang didirikan PTT Family, The Katamama akan berbeda dari para kompetitornya. Total hanya ada 59 kamar. Hotel akan memancarkan atmosfer intim, informal layaknya di rumah. Sebuah surga perlindungan yang tenang dengan akses langsung ke Potato Head Beach Club. Ruangnya mencerminkan karakteristik pulau tempatnya berdiri, namun menawarkan juga fasilitas kelas atas yang dicari banyak pelancong internasional.
JG: Desain hotel bakal unik, tidak akan menampilkan desain Bali yang ekstravaganza ataupun desain modern yang lazim ditemui. Interiornya bermain dengan materi lokal, seperti batu bata Bali, kayu jati, dan lantai buatan tangan dari Jawa. Juga akan ada lantai terrazzo yang melebur dengan ruangan berkarakter lokal yang distingtif. Selain itu, akan hadir nuansa kontemporer chic yang telah lama menjadi ciri kami.
Seberapa jauh terlibat?
RA: Jason dan saya akan sangat terlibat dalam proyek ini, dari ide, perencanaan, proses desain, serta semua keputusan kreatif dan bisnis. Kami juga sangat beruntung memiliki tim yang solid dan berpengalaman untuk mengurus properti perdana ini.
Berapa unit hotel yang akan dibangun?
RA: Akan ada dua hotel lagi. Keduanya akan dibuka di Bali dalam beberapa tahun mendatang. Kami belum bisa membeberkan konsepnya, tapi kami sangat bangga sudah mengikat kerjasama dengan dua arsitek tersohor: Rem Koolhaas dari OMA dan Marcio Kogandari Studio MK27.
Agenda di luar Bali?
JG: Kami sudah punya rencana untuk membuka hotel di tempat lain, selain tiga yang akan dibuka di Bali. Tapi saat ini, fokus kami masih membangun sebuah merek yang sukses untuk PTT Family. Kini mimpi kami sudah terpenuhi dengan mendirikan hotel pertama. Namun, sebagai individu yang suka traveling, lokasi-lokasi impian untuk properti selanjutnya sepertinya masih akan terus bertambah. Jadi tunggu saja!