post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

[dropcap]T[/dropcap]ak cuma jadi ibukota negara, Jakarta punya peran besar dalam urusan gastronomi atau kuliner. Jakarta menjadi tempat berbagai tren kuliner muncul, persatuan banyak budaya yang melebur jadi satu untuk menghasilkan kuliner baru yang berbeda dan viral. Kuliner bukan hanya rasa tapi juga pengalaman.
Sama seperti omakase, yang berarti ‘serahkan pada chef’ dalam Bahasa Jepang, misalnya, bukan hal baru di Jakarta. Namun, menggabungkannya  dengan rangkaian imersif membuat omakase jadi sebuah pengalaman yang berbeda.
Inilah yang dihadirkan oleh 71st Omakase di Tangerang Selatan, sebuah pengalaman imersif penuh atraksi dengan hidangan omakase yang menggoda. Chef sekaligus Pemilik, Fariz Setyadarma Priady yang memiliki latar belakang di dunia perbankan di New York terinspirasi untuk menghadirkan kreasi ini saat dia masih di negara tersebut.
“Ide 71st Omakase lahir di 71st Avenue, Queens, New York,” kenangnya.
<img loading="lazy" decoding="async" class="alignnone size-large wp-image-85507" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/09/2-3-1024x768.jpg" alt="" width="580" height="435" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/09/2-3-1024x768.jpg 1024w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/09/2-3-300x225.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/09/2-3-768x576.jpg 768w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/09/2-3.jpg 1200w" sizes="auto, (max-width: 580px) 100vw, 580px" />
<h6>Degustation Menu</h6>
Meski terletak di dalam gang perumahan, berbeda dari restoran-restoran lainnya, 71st Omakase berani memberikan pengalaman bersantap yang berbeda. Dengan format omakase lainnya, dia menambahkan gaya teatrikal yang disajikan di depan chef table.
Anda bisa melihat semua ‘atraksi’ dan cara para koki menghidangkan makanan. Semuanya dimulai saat para tamu duduk. Selembar kertas bak ujian yang harus diisi tersedia di hadapan sebelum melanjutkan ke sesi selanjutnya.
Degustasi menu yang dihadirkan memiliki tema masing-masing. Salah satunya Zodiac 2.0. Di perjalanan pertama, para tamu diajak memasuki sebuah ruangan untuk memecahkan teka-teki. Setelah berhasil, &#8216;hadiahnya&#8217; adalah hidangan pertama. Permainan berlanjut ke ruangan demi ruangan lainnya dan makanan yang disajikan pun berbeda.
Di sesi selanjutnya, hidangan akan disediakan di atas meja. Setiap hidangan memiliki kisahnya sendiri. Bak storytelling, para koki akan bergantian menceritakan kisah dan benang merah tema dengan makanan yang mereka hadirkan.
Terkadang, tentunya tergantung tema, mereka tidak menyajikan semua hidangannya di piring, tapi juga di berbagai alat saji menarik dan atraktif, seperti bola dunia, laci besar yang terbuka otomatis, dan lainnya.
Uniknya, setiap ruang tematik untuk perjalanan Zodiac dibangun sepenuhnya oleh tim kreatif internal, menggunakan 100% material daur ulang yang bersumber dari limbah restoran, seperti botol plastik, kardus, kaleng, sedotan, dan lainnya yang diubah menjadi elemen desain tematik ini.

Dine In: Teatrikal Imersif ala 71st Omakase