post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<figure id="attachment_68633" aria-describedby="caption-attachment-68633" style="width: 900px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-68633" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-The-Bond-2016-detail-credit-to-Marina-Bay-Sands.jpg" alt="" width="900" height="599" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-The-Bond-2016-detail-credit-to-Marina-Bay-Sands.jpg 900w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-The-Bond-2016-detail-credit-to-Marina-Bay-Sands-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-The-Bond-2016-detail-credit-to-Marina-Bay-Sands-768x511.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 900px) 100vw, 900px" /><figcaption id="caption-attachment-68633" class="wp-caption-text">The Bond, salah satu karya dalam pameran We Are Connected di ArtScience Museum. (Foto: Marina Bay Sands)</figcaption></figure>
[dropcap]A[/dropcap]rtScience Museum Singapura seolah berubah jadi lokasi syuting film distopia. Mulai bulan ini, museum di Marina Bay ini akan menampilkan pameran figur-figur ajaib yang sepertinya dihasilkan dari fantasi liar, mimpi buruk, atau kesalahan laboratorium.
Pameran bertajuk <a href="https://id.marinabaysands.com/museum/exhibitions/patricia-piccinini.html" target="_blank" rel="noopener">We Are Connected</a> ini memajang karya-karya dari Patricia Piccinini. Selama 30 tahun terakhir, seniman Australia ini mengeksplorasi tema hubungan manusia dan alam, perkembangan evolusi, serta kemungkinan prospek rekayasa genetika. Dari sinilah lahir figur hibrida manusia-satwa, makhluk kloning, juga cyborg.
<figure id="attachment_68634" aria-describedby="caption-attachment-68634" style="width: 900px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-68634" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-The-Welcome-Guest-2011-credit-to-Marina-Bay-Sands.jpg" alt="" width="900" height="599" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-The-Welcome-Guest-2011-credit-to-Marina-Bay-Sands.jpg 900w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-The-Welcome-Guest-2011-credit-to-Marina-Bay-Sands-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-The-Welcome-Guest-2011-credit-to-Marina-Bay-Sands-768x511.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 900px) 100vw, 900px" /><figcaption id="caption-attachment-68634" class="wp-caption-text">Relasi manusia dan satwa hasil mutasi dalam The Welcome Guest. (Foto: Marina Bay Sands)</figcaption></figure>
Dalam pameran tunggalnya di ArtScience Museum, Piccinini akan membawa sekitar 40 kreasi ajaibnya yang dibuat dari awal 2000-an hingga 2021. Kombinasi antara sains dan seni, mereka dibuat dari beragam bahan, termasuk silikon, fiber, resin, bahkan rambut manusia. Tiap patung hiper-realitas ini ditata dalam konteks natural dan adegan keseharian, hingga memicu kesan distopia.
Dalam karya The Couple misalnya, Piccinini menciptakan kisah monster kesepian yang akhirnya mendapatkan pasangannya. Dalam The Welcome Guest, hewan mirip sloth hasil mutasi sedang bermain bersama seorang gadis di atas kasur. Sementara dalam The Young Family, ada figur ibu transgenik yang dikembangbiakkan untuk transplantasi organ, layaknya adegan dalam film fiksi ilmiah.
<figure id="attachment_68636" aria-describedby="caption-attachment-68636" style="width: 1180px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-68636" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-176.jpg" alt="" width="1180" height="825" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-176.jpg 1180w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-176-300x210.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-176-1024x716.jpg 1024w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-176-768x537.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 1180px) 100vw, 1180px" /><figcaption id="caption-attachment-68636" class="wp-caption-text">Seniman Patricia Piccinini di studionya. (Foto: Hillary Walker). Kanan: Karya bertajuk The Strength of One Arm. (Foto: Institute for Cultural Exchange)</figcaption></figure>
“Saat ini, semakin sulit untuk mengetahui di mana teknologi dimulai dan alam berakhir,” ujar Piccinini, dalam siaran persnya. “Mungkin ini merupakan kesempatan untuk membayangkan kembali hubungan kita dengan alam. Mungkin kita bisa kembali melihat diri kita sebagai bagian dari alam, sehingga merawat dunia juga berarti merawat diri kita sendiri.”
Pameran We Are Connected berlangsung dari 5 Agustus 2022-29 Januari 2023. Tiket untuk turis asing dibanderol mulai S$21. Pameran yang digarap bersama Institute for Culture Exchange ini terbagi dalam tujuh zona utama tematis. Karya-karya yang dipajang meliputi patung, instalasi, video, dan kolase.
<figure id="attachment_68637" aria-describedby="caption-attachment-68637" style="width: 900px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-68637" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/4-The-Young-Family-2002-Credit-to-Marina-Bay-Sands.jpg" alt="" width="900" height="631" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/4-The-Young-Family-2002-Credit-to-Marina-Bay-Sands.jpg 900w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/4-The-Young-Family-2002-Credit-to-Marina-Bay-Sands-300x210.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/4-The-Young-Family-2002-Credit-to-Marina-Bay-Sands-768x538.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 900px) 100vw, 900px" /><figcaption id="caption-attachment-68637" class="wp-caption-text">Ibu hasil transgenik dalam karya bertajuk The Young Family. (Foto: Marina Bay Sands)</figcaption></figure>
“Sebagai museum yang menggabungkan seni dan sains, kami sangat senang mempersembahkan pameran besar pertama di Asia Tenggara oleh seniman terkenal dunia, Patricia Piccinini. Selama tiga dekade terakhir, patung makhluk hibrida Piccinini yang sangat nyata telah dimainkan di tengah-tengah lintas sains, teknologi, dan etika,” ujar Honor Harger, Vice President ArtScience Museum and Attractions di Marina Bay Sands.

Dibuka: Pameran 40 Makhluk Ajaib di ArtScience Museum