post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<figure id="attachment_68762" aria-describedby="caption-attachment-68762" style="width: 900px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-68762" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-Tuna-sashimi-ponzu-wasabi-ginger-2.jpg" alt="" width="900" height="664" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-Tuna-sashimi-ponzu-wasabi-ginger-2.jpg 900w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-Tuna-sashimi-ponzu-wasabi-ginger-2-300x221.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-Tuna-sashimi-ponzu-wasabi-ginger-2-768x567.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 900px) 100vw, 900px" /><figcaption id="caption-attachment-68762" class="wp-caption-text">Tuna sashimi dengan ponzu, wasabi, ginger di restoran Indus, Ubud. (Foto: Indus)</figcaption></figure>
[dropcap]U[/dropcap]sai hiatus akibat pandemi, <a href="https://casalunabali.com/indus-restaurant/" target="_blank" rel="noopener">Indus</a> kembali menerima tamu mulai bulan ini. Merayakan pembukaannya, restoran ikonis Ubud ini menawarkan sejumlah menu baru, juga bar yang tampil lebih segar usai direnovasi. 
Indus berlokasi di Jalan Sanggingan, salah satu <a href="https://destinasian.co.id/sanggingan-jalur-kuliner-ubud/" target="_blank" rel="noopener">ariteri kuliner Ubud</a>. Di sini terdapat beragam tempat makan dengan reputasi yang disegani, contohnya Uma Cucina, Naughty Nuri’s, serta Room 4 Dessert. Tentu saja, Sanggingan juga punya tempat dalam peta kuliner karena di sinilah Ubud Food Festival digelar saban tahunnya.
<figure id="attachment_68763" aria-describedby="caption-attachment-68763" style="width: 900px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-68763" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-Indus-bar.jpg" alt="" width="900" height="600" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-Indus-bar.jpg 900w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-Indus-bar-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-Indus-bar-768x512.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 900px) 100vw, 900px" /><figcaption id="caption-attachment-68763" class="wp-caption-text">Indus Bar tampil lebih bugar usai direnovasi. (Foto: Indus)</figcaption></figure>
Indus dirintis pada 1998 oleh Janet DeNeefe, yang juga menjabat Direktur Ubud Food Festival. Dalam bangunan dua lantai, restoran ini menawarkan hidangan Pan-Asian. Tamu menikmati makanan sembari menyaksikan panorama Tjampuhan Ridge dari seberang lembah.
Untuk pembukaan kembali Indus bulan ini, Janet merumuskan konsep pengalaman baru bersama Adam Liston, koki restoran Shobosho di Adelaide. “Jelas bahwa pasca-Covid, Indus perlu mengambil arah baru,” ujar Janet dalam siaran persnya. “Kami ingin menawarkan pengalaman berbeda, walau masih berkutat pada masakan Asia dengan selera yang cocok untuk semua orang dengan beragam usia.”
<figure id="attachment_68764" aria-describedby="caption-attachment-68764" style="width: 1180px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-68764" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-177.jpg" alt="" width="1180" height="825" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-177.jpg 1180w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-177-300x210.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-177-1024x716.jpg 1024w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-177-768x537.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 1180px) 100vw, 1180px" /><figcaption id="caption-attachment-68764" class="wp-caption-text">Croissant sando dengan es krim pandan. Kanan: Gyoza, salah satu menu baru di Indus. (Foto: Indus)</figcaption></figure>
Dari pemikiran inilah lahir sejumlah kreasi baru yang terinspirasi tradisi dapur Korea, Jepang, dan Indonesia. Beberapa contohnya: prawn gyoza, kimchi silken tofu dumplings, wok-fried prawns, serta barbequed slipper lobster. Dalam daftar menu penutup, ada burnt pavlova dengan krim yuzu dan kroasan sando dengan es krim pandan.
“Rasanya bangga bisa membawa masakan saya ke Indus,” ujar koki Adam Liston, tentang kolaborasinya bersama Janet. “Bali telah menjadi salah satu destinasi kuliner yang terkemuka di dunia, dan saya senang bisa mengukir jejak di sini.”

Dibuka Kembali, Restoran Indus di Ubud Tawarkan Beragam Menu Baru