by Cristian Rahadiansyah 04 May, 2021
Checking in: The Sanchaya
Di sejumlah sudutnya, Indonesia menyimpan kejutan: resor-resor klandestin yang menjanjikan kemewahan. Contohnya Amanwana di Sumbawa, Jeeva Beloam di Lombok, serta Bawah Reserve di Anambas. Untuk Pulau Bintan, satu nama yang menonjol dalam liga elite ini ialah The Sanchaya.
Lokasinya elok: kawasan rindang di teluk berpasir putih. Sementara servisnya dikawal standar superior. Magnus Olovson, General Manager Sanchaya, adalah alumni Peter Island, destinasi liburan kaum jetset. Karyawannya, yang ditempa oleh British Butler Institute, terlatih untuk mengingat dan mengantisipasi kebutuhan tamu. Magnet lain resor ini tentu saja desainnya yang eksperimental—kreasi apik dari P49 Deesign, firma spesialis properti mewah dengan portofolio meliputi Soneva Fushi Maldives dan Alila Oman.
Semenjak dibuka pada 2014, resor ini turut menempatkan Bintan dalam radar turis internasional, termasuk di kalangan selebriti. Bintang Bollywood Anil Kapoor dan Anupam Kher pernah menginap di sini. Aktor Inggris Dev Patel sudah berulang kali datang. Tentu perlu dicatat: jaringan sang pemilik berperan memikat mereka. Sanchaya adalah proyek personal Natalya Pavchinskaya, produser film Hotel Mumbai.
Lokasi
Singapura butuh tempat liburan akhir pekan untuk warganya, sementara Indonesia berambisi memikat turis. Simbiosis inilah yang melahirkan Bintan Resorts, megaproyek di barat laut Bintan. Dirintis pada 1990, kawasan berhutan seluas Kota Tangerang ini sekarang menaungi 19 properti, ditambah beragam fasilitas pelesir seperti kebun binatang dan padang golf. Di sini, Sanchaya bersemayam di Teluk Lagoi yang rindang. Dari Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjungpinang, jaraknya sekitar 60 kilometer, setara Jakarta-Bogor, tapi jalannya bebas macet. Metode lain ke sini ialah via Singapura dengan menaiki feri cepat dari Terminal Tanah Merah menuju Dermaga Bandar Bentan Telani, sekitar 10 menit dari Sanchaya. Jalur mana pun yang dipilih, Alphard putih milik resor akan menjemput Anda, tanpa biaya ekstra.
Konsep
Kontras dari para tetangganya di Bintan Resorts, Sanchaya lebih mirip rumah liburan keluarga, atau lebih tepatnya keluarga dalam daftar miliuner Forbes. Tawaran aktivitas dan menunya luwes dimodifikasi sesuai permintaan tamu. Setiap ruangannya punya dekorasi berbeda, termasuk pernak-pernik kuno yang didapat dari balai lelang dan toko barang antik. Demi menjaga privasi, tiap bangunan saling berjarak, dan tak satu pun dilengkapi eskalator, apalagi lift. Sejalan dengan konsep “rumahan” pula, tamu disapa dengan namanya. Bisa dibilang, ini tipikal resor yang rentan membuat tamu cukup puas bersantai sepanjang waktu, melewati hari tanpa rencana, persis seperti sedang bertamu ke rumah keluarga.
Desain
Jika ASEAN adalah sebuah hotel, wujudnya mungkin menyerupai Sanchaya. Visi desainnya: kolase pengalaman khas Asia Tenggara. Memasuki pelatarannya, tamu akan disambut bangunan megah yang menyerupai rumah liburan sultan Melayu era kolonial. Di kanan dan kirinya terdapat vila-vila yang terilhami rumah adat negara-negara ASEAN, termasuk Thailand, Vietnam, serta Myanmar. Narasi desain yang sedikit kontras tersaji di restoran, bar, dan perpustakaan. Di ketiga fasilitas komunal ini, firma P49 mengimpor estetika Eropa. Interior restoran lebih condong ke langgam country house. Barnya mengadopsi citra gentlemen’s club. Sedangkan perpustakaannya merefleksikan atmosfer European salon abad ke-19. Pada 2019, pihak pemilik memberi satu sentuhan modern tambahan: mural ilusi geometris karya artis Darel Carey.
Kamar
Meski lahannya lapang, 9,6 hektare, resor independen ini menampung hanya 13 vila dan 17 kamar tipe suite, dengan ukuran mulai dari 70 meter persegi. Masing-masing interiornya sejalan dengan tema desain rumah Asia Tenggara. Itu artinya, menginap di tipe berbeda, tamu akan merasakan sensasi yang berbeda pula. Satu hal yang menyatukan semua kamar dan vila ialah fitur modernnya. Di antara artefak Vietnam dan sutra Thailand, terdapat pesawat televisi Bang & Olufsen, iPad berisi film-film populer, serta mesin kopi Malongo. Presentasi yang berkesan tersaji di kamar mandi. Berharap kamar mandi tak kalah artistik dari ruang tidur, firma P49 memasang tegel bermotif buatan APK Dawkoo, keran klasik Lefroy Brooks, toiletries Aesop, serta handuk buatan Ploh.
Kuliner
Di Bintan Resorts, tamu umumnya bersantap di hotel, karena memang tak banyak opsi resto independen. Di Sanchaya, restoran utama The Dining Room mengoleksi hidangan eklektik Barat dan Asia. Dua menunya yang menonjol dalam hal rasa dan presentasi ialah chicken curry with roti paratha dan ikan asam pedas. Tiap masakan disajikan dengan piring Luzerne, ditemani opsi seasoning garam asal Inggris dan lada Kamboja. Untuk minuman, selain teh Ronnefeldt dan aneka jus segar, tersedia puluhan wine hasil kurasi sommelier Jeroen L’abee. Gerai lain resor ini, The Bar, mengoleksi sejumlah miras premium, termasuk pink tequila Passion dan Plantation Barbados Rum. Abib, mixologist alumni Ismaya, senantiasa siaga untuk meracik koktail sesuai selera, termasuk mengajarkan tamu cara meramu Bintan chili pineapple margarita. Koktail ini diciptakan pada 2018 sewaktu Sanchaya akan bergabung dalam grup bonafide Legend Collection Preferred Hotels.
Fasilitas
Bangunan utama resor menampung restoran, butik, bar, serta perpustakaan. Di serambinya selalu terparkir beberapa unit sepeda, sementara di area belakangnya terhampar kolam renang sepanjang 50 meter yang menyuguhkan panorama laut. Pusat kebugaran diletakkan di pondok khusus. Di sampingnya, ada zona spa yang menawarkan beragam perawatan, dari lulur Jawa hingga pijat ala Thailand. Opsi deep tissue massage layak dipertimbangkan. Terapisnya, perempuan asal Medan, memiliki kekuatan jari yang sepertinya sanggup melunakkan tembok, plus teknik terampil hasil latihan intensif bersama Alexander Ivanov, mantan konsultan Aman dan Como.
Prokes
Mirip ITDC Nusa Dua, Bintan Resorts berbentuk gated community, walau kata gated mungkin kurang pas karena pagarnya berupa hutan rindang. Berkat konsep kompleks eksklusif inilah Bintan Resorts bisa mudah menerapkan contact tracing, dengan tingkat kedisiplinan paling tinggi di Indonesia. Di tiap tempat, dari hotel hingga pujasera karyawan, semua orang harus check in dan check out dengan memindai QR code. Selain itu, segenap karyawan properti, kecuali ekspatriat yang tersisa hanya segelintir, sudah divaksin. Di Sanchaya, protokol kesehatan juga diterapkan ketat. Area sentuh, termasuk gagang pintu kamar dan remote control TV, disterilkan setiap hari.
Promo
Melihat standar kemewahannya (juga tarifnya), beberapa orang menjuluki Sanchaya sebagai “Aman versi Bintan.” Tahun ini, kita bisa mencicipinya dengan harga promo. Usai hiatus lama akibat pandemi, Sanchaya dibuka kembali pada 16 April 2021 dengan meluncurkan paket menginap akhir pekan mulai dari Rp9.000.000 per malam, inklusif transfer bandara, tes antigen, sarapan, serta makan malam berisi tiga hidangan. Saat memilih kamar, satu tips bagi tamu pasangan: suite sisi pojok di bangunan utama menyuguhkan panorama terbaik dari balkon. Bagi tamu keluarga, opsi ideal ialah Rumdul Villa (dua kamar) yang bernuansa Khmer atau Leelawadee Villa (tiga kamar) yang dilengkapi kolam renang privat. Khusus tamu rombongan, pilih Vanda Villa (empat kamar), pondok liburan langganan selebriti.
Lagoi Bay, Teluk Sebong, Bintan, Kepulauan Riau; 0770/692-200; thesanchaya.com