post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

[dropcap]T[/dropcap]ahun 2020 mungkin bukan tahun yang baik bagi industri penerbangan. Anjloknya jumlah penumpang imbas wabah virus corona, membuat seluruh maskapai penerbangan di dunia kewalahan, dan memaksa maskapai penerbangan untuk membuat rencana dan beragam strategi baru untuk bertahan hidup. Salah satunya adalah Cathay Pacific.
Baru-baru ini, maskapai asal Hong Kong, Cathay Pacific resmi akan tutup tujuh rute penerbangan secara permanen guna beradaptasi di tengah menurunnya arus penumpang global. Rute yang akan ditutup secara permanen adalah (ke/dari Hong Kong):
<ul>
<li>London (Gatwick)</li>
<li>New York (Newark)</li>
<li>Washington D.C.</li>
<li>Seattle</li>
<li>Maladewa</li>
<li>Brussels</li>
<li>Dublin</li>
</ul>
Nantinya, Cathay Pacific hanya akan melayani rute London melalui Bandara Internasional Heathrow dan New York melalui Bandara Internasional John F. Kennedy. Penutupan rute Gatwick dan Newark hanya bertujuan untuk mengurangi kapasitas ke dua kota besar tersebut.
Baca juga: <a href="https://destinasian.co.id/cathay-dragon-resmi-berhenti-beroperasi/">Cathay Dragon Resmi Berhenti Beroperasi</a>
Sementara, rute seperti Dublin disebut memang tidak menguntungkan—bahkan sebelum pandemi melanda, dan frekuensinya sudah mulai dikurangi sejak tahun lalu. Meskipun rute-rute yang ditutup tersebut masih bisa kembali dibuka jika permintaan pasar untuk berwisata telah kembali normal, namun tidak menutup kemungkinan juga rute-rute lain justru bakal ikut ditutup jika arus penumpang masih rendah.
Informasi selengkapnya, kunjungi <a href="https://www.cathaypacific.com/cx/en_ID.html" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Cathay Pacific</a>.

Cathay Pacific Tutup 7 Rute Penerbangan