by Yohanes Sandy 15 May, 2019
Belajar Tentang Antartika Tanpa Perlu ke Antartika
Phillip Island dan Antartika terpisah jarak 3.000 kilometer. Berkat kehadiran wahana Antarctic Journey, kedua tempat itu kini bisa “bersanding” di satu tempat.
Diciptakan oleh WWF Australia dan Phillip Island Nature Parks, Antarctic Journey adalah wahana interaktif pertama yang memperkenalkan kehidupan liar di benua putih di selatan bumi, sekaligus mengajak kita mengarunginya secara virtual layaknya seorang penjelajah yang datang melalui mesin waktu.
Tempat yang diresmikan Desember silam ini terdiri dari tiga lantai. Pengunjung awalnya masuk ke lantai paling atas guna menyimak informasi dasar seputar Phillip Island dan Antartika—dua tempat yang berbagai banyak kesamaan dalam hal ekosistem.
Baca juga: Snorkeling di Antartika; 5 Tempat Sarapan Alternatif di Melbourne; Rahasia Kota Melbourne
Turun ke lantai dua, kita bisa membaca informasi tentang kehidupan liar di Antartika, merasakan dinginnya udara di benua terdingin di dunia, serta mendengarkan suara-suara satwa dan meraba tubuh replika mereka. Area lantai dua juga mengundang kita terlibat dalam penelitian yang sedang berlangsung. Menutup tur di lantai dasar, pengunjung bisa menikmati pengalaman multimedia dengan menonton video ekspedisi National Geographic di Antartika, kemudian “bermain” dengan anjing laut dan pinguin yang dihidupkan oleh layar empat dimensi.
Antarctic Journey berada di Phillip Island Nature Parks, suaka konservasi yang ditinggali beragam satwa khas Australia seperti walabi dan kanguru. Tempat yang berjarak sekitar 90 menit dari Melbourne ini juga merupakan rumah bagi 32.000 pinguin. Menonton burung-burung yang tak bisa terbang tersebut berjalan tertatih di pesisir adalah atraksi yang populer. Pinguin tidak boleh disentuh, apalagi ditangkap, tapi Anda bisa mengadopsinya dengan biaya Rp750.000 per ekor.
Nobbies Centre, Phillip Island Nature Parks, Victoria, Australia; 61-3/5951-2825; penguins.org.au.
Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Maret-April 2016. (“Jendela Antartika”).