Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Saja yang Pengaruhi Kekuatan Paspor Suatu Negara?

Ada beberapa faktor untuk memperkuat paspor sebuah negara (Foto: Unsplash/
Spencer Davis)

Indonesia punya desain paspor baru. Dalam desain baru ini, Pemerintah Indonesia menetapkan warna paspor juga akan berganti dari hijau menjadi merah putih.

Silmy Karim, Direktur Jenderal Imigrasi mengungkapkan warna ini dipilih lantaran identik dengan Indonesia.

“Paspor ini juga menampilkan 33 wastra Indonesia (dalam desainnya),” kata Silmy.

Hanya saja perubahan warna dan desain paspor yang akan mulai digunakan pada 17 Agustus 2025 nanti, mendapatkan banyak kritik dari Masyarakat Indonesia. Dibanding mengganti desain dan warna, masyarakat berharap kekuatan paspor Indonesia-lah yang bertambah.

Menanggapi hal ini, Silmy menyebut bahwa perubahan desain baru ini merupakan bagian dari perjalanan panjang untuk meningkatkan kekuatan dokumen resmi perjalanan tersebut.

Baca Juga: Desain Paspor Baru Indonesia: Berwarna Merah dan Motif Wastra

“Dalam konteks kekuatan jadi dibuat aspek security yang bertujuan untuk meningkatkan dok perjalanan, mengurangi risiko pemalsuan, memenuhi syarat dari ICAO (International Civil Association Organization) yang mengatur standar terkait hal ini, agar paspor bisa lebih kuat.”

Dalam kesempatan peluncuran desain baru ini, Silmy mengungkapkan ada beberapa hal yang menentukan kekuatan paspor suatu negara:
1. Fitur pengamanan paspor,
2. ⁠Keadaan keamanan dari negara penerbit paspor,
3. ⁠Perilaku warga negaranya di luar negeri (tidak overstay, tidak melanggar aturan di negara orang spt kriminal atau bekerja tanpa ijin)
4. ⁠ Diplomasi antar negara (seperti penerapan kebijakan resiprokal, kesepakatan, dan kerjasama kedua negara).

Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk jadi paspor terkuat (Foto: Agus Dietrich)

Langkah untuk memperkuat paspor Indonesia

Henley and Partners, lembaga pemeringkat paspor terkuat dan terlemah di dunia menyebutkan bahwa ada acara untuk meningkatkan kekuatan dokumen perjalanan tersebut.

“Penelitian kami di Henley & Partners secara konsisten menunjukkan korelasi yang kuat antara skor bebas visa suatu negara dan kemakmuran ekonominya. Negara-negara dengan skor bebas visa yang lebih tinggi cenderung menikmati PDB per kapita yang lebih besar, peningkatan investasi asing langsung, dan hubungan perdagangan internasional yang lebih kuat,” kata Juerg Steffen, CEO Henley & Partners.

Dalam tulisannya yang berjudul Enhancing Passport Power: A Strategic Imperative for Governments, Juerg Steffen mengungkapkan bahwa Uni Emirates Arab adalah contoh nyata yang bisa ditiru dalam upaya meningkatkan kekuatan dokumen tersebut.

Ada beberapa langkah pasti yang bisa dilakukan pemerintah:

“Pertama dan terpenting adalah pendekatan komprehensif dan strategis terhadap hubungan internasional,” ucapnya.

Hal ini, kata dia, tak hanya memfasilitasi perjanjian pembebasan visa tetapi juga membuka pintu bagi peningkatan perdagangan, pertukaran budaya, dan kerja sama geopolitik.

Baca Juga: Qatar Airways Sajikan Kaviar untuk Kelas Bisnis

Selain itu, mengembangkan sumber daya yang dimiliki sebuah negara juga menjadi langkah yang baik. Pemerintah negara harus bisa memposisikan negaranya sebagai mitra yang diperlukan dunia dalam berbagai hal. Misalnya dengan mengembangkan infrastruktur kelas dunia, mengembangkan lingkungan yang ramah bisnis, dan mempromosikan pariwisata. Hal ini memperkuat posisi tawar sebuah negara dalam negosiasi pembebasan visa.

Kunci lain untuk menambah kekuatan paspor adalah dengan menerapkan berbagai kebijakan imigrasi progresif, membina hubungan diplomasi internasional. Selain itu, perlu diingat, lanskap mobilitas global terus berubah, dipengaruhi oleh peristiwa geopolitik, tren ekonomi, dan pertimbangan keamanan juga akan berpengaruh kepada kekuatan paspor sebuah negara.

“Pemerintah juga harus menyadari bahwa meningkatkan kekuatan paspor bukanlah upaya yang dilakukan sekali saja, melainkan sebuah proses yang berkelanjutan.”

Show CommentsClose Comments

Leave a comment