Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alasan Terbaru Singgah di Bali

1B6A8290 1x2 5x6 3x4
Kiri-kanan: Ornamen khas Indonesia di interior Rumah Luwih; desain bergaya rumah kolonial

Pantai tenggara Bali kian bersinar. Kawasan pesisir yang membentang di antara Kabupaten Gianyar dan Klungkung ini awalnya hanya dilewati oleh turis saat hendak menjangkau destinasi selam populer semacam Tulamben dan Padangbai. Kini, berkat kehadiran beragam tawaran baru, kita memiliki alasan untuk singgah dan berlibur.

Rumah Luwih adalah salah satu alasan baru tersebut. Hotel ini bersemayam di bibir Pantai Lebih (“luwih” artinya “lebih”) yang berpasir hitam. Rumah Luwih didesain oleh Hadiprana, salah satu firma arsitektur paling senior di Indonesia. Wujudnya sekilas menyerupai istana putih bergaya kolonial yang berdiri anggun menatap lautan.

Memasuki hotel butik ini, tamu mula-mulanya akan disambut oleh lobi lapang berdesain semi-terbuka dengan langit-langit tinggi. Interiornya merayakan pesona glamor masa silam melalui kandil megah, pintu dan jendela berukuran besar, serta lantai teraso. Ornamen klasik seperti vas, lukisan, dan mebel kayu jati, berserakan di pojok-pojok ruangan. Hampir semua benda ini, menurut staf hotel, diseleksi secara personal oleh sang arsitek.

Di lahan seluas satu hektare, Rumah Luwih memayungi 75 unit kamar. Prabanggana, kamar tipe terendah, memiliki luas 40 meter persegi, sedangkan kamar di kategori tertinggi, Aruna Suite, menawarkan area lapang 200 meter persegi, lengkap dengan ruang tamu yang menatap kolam renang infinity sepanjang 50 meter.

The Dining Room, satu-satunya restoran di hotel ini, menyajikan beragam kuliner, termasuk Peranakan dan Eropa. Restoran berkapasitas 72 kursi ini juga bisa disewa sebagai tempat kenduri seperti reuni keluarga atau pesta ulang tahun. Aset lain Rumah Luwih untuk menanggap acara ialah Luwih Garden, taman seluas 200 meter persegi di sisi barat properti yang bisa memuat 500 tamu. Khusus acara pernikahan, hotel ini menawarkan sebuah kapel romantis yang diapit oleh danau dan pantai. Dari kapel ini pula mempelai bisa menyerap keindahan Pulau Nusa Lembongan di kejauhan. Daya tarik lain Rumah Luwih adalah atmosfernya. Walau berjarak cuma 30 menit dari Sanur, properti ini menawarkan lokasi hening yang steril dari kemacetan. Pusat keramaian terdekat adalah Bali Safari & Marine Park, Pasar Seni Sukawati, dan Komune Beach Club. Sejumlah properti baru memang telah dibuka di pesisir tenggara Bali, tapi semuanya terpisah ratusan meter, hingga tamu pun bisa menikmati privasi.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Juli-Agustus 2017 (“Karisma Tenggara”)