by Myranda Fae 27 May, 2024
10 Rute Penerbangan dengan Turbulensi Terhebat di Dunia
Turbulensi dapat terjadi karena pesawat melalui jalur yang dipenuhi pusaran air dengan kondisi udara yang sedang tidak stabil.
Beberapa tahun terakhir, kondisi iklim juga sedikit banyak berpengaruh terhadap guncangan yang banyak terjadi di berbagai penerbangan.
Dalam situs Turbli, dari sekitar 150.000 rute penerbangan, ada puluhan rute yang berpotensi mengalami guncangan ini. Turbulensi sendiri dibagi dalam beberapa kategori yang dihitung dalam satuan EDR.
Eddy Dissipation Rate (EDR) adalah ukuran intensitas turbulensi tanpa memperhatikan karakteristik pesawat.
Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Bertemu Hiu Paus di Indonesia
Tiga kategorinya adalah EDR 0-20 yaitu turbulensi ringan, 20-40 sedang, 40-80 parah, dan 80-100 ekstrem.
Berikut 10 rute penerbangan dengan turbulensi terparah di dunia:
- Santiago, Chili – Santa Cruz, Bolivia: EDR rata-rata 17,57.
- Kota Almaty di Kazakhstan – Bishkek, Ibu Kota Kyrgystan, EDR rata-rata 17,46.
- Rute domestik di Tiongkok dan Jepang: Beberapa rute melibatkan penerbangan ke atau dari Lanzhou, Chengdu, atau Xianyang
- Milan, Italia – Jenewa, Swiss: EDR rata-rata 16,4
- Milan, Italia – Zurich, Swiss: EDR rata-rata 16,02
- Tokyo, Jepang – Kathmandu, Nepal (rute jarak jauh): EDR rata-rata 15,53
- Brisbane, Australia – Sydney, Australia: EDR rata-rata 15,31
- Port Vila, Vanuatu – Auckland, Selandia Baru: EDR rata-rata 14,04
- Melbourne, Australia – Sydney, Australia
- Port Vila, Vanuatu – Brisbane, Australia
- Port Vila, Vanuatu – Sydney, Australia
- Auckland, Selandia Baru – Christchurch, Selandia Baru: EDR rata-rata 13,46
Baca Juga: Agustus, Hotel Four Seasons Debut di Osaka
Selain rute penerbangan, bandara yang juga dikenal dengan turbulensi yang tinggi yaitu:
- Bandara Santiago, Chile: EDR rata-rata 17,137
- Bandara Sendai, Natori, Jepang: EDR rata-rata 16,657
- Bandara Wellington, Selandia Baru: EDR rata-rata 16,318
Penelitian menunjukkan bahwa turbulensi udara jernih, yang tidak terlihat dan berbahaya bagi pesawat terbang, telah meningkat di berbagai wilayah di dunia.
“Penelitian dari universitas di Inggris – Universitas Reading, menunjukkan bahwa selama 40 tahun terakhir turbulensi parah meningkat sebesar 55%, turbulensi sedang meningkat sebesar 37%, dan ringan sebesar 17%,” ucap Geoffrey Thomas dari Airline Ratings.
Tim penelitian tersebut mengatakan peningkatan tersebut konsisten dengan dampak perubahan iklim.
Baca Juga: 6 Restoran di Ubud: Tribute untuk Bali
Tips tetap tenang saat turbulensi
Berikut beberapa tips agar terhindar dari rasa cemas yang berlebihan serta kejadian yang tidak diinginkan saat mengalami turbulensi.
1. Tetap tenang dan perhatikan instruksi awak pesawat
Turbulensi dapat membahayakan penumpang yang tidak mengencangkan apalagi tidak memakai sabuk pengaman.
Maka dari itu, ada baiknya untuk tetap memakai sabuk pengaman saat sedang duduk atau tidur, sekalipun lampu tanda sabuk pengaman sudah dimatikan.
Baca Juga: Liburan Penuh Kemewahan di Grand Lisboa Palace Resort Macau
2. Cek kondisi terkini
Pilot seringkali memberitahu penumpang mengenai kondisi terkini dan kemungkinan turbulensi yang akan terjadi.
Di saat ini apabila merasa cemas, penumpang diperbolehkan memanggil pramugari untuk meminta bantuan agar rasa cemas tidak berkepanjangan.
3. Memastikan kondisi tubuh dalam keadaan baik
Sebelum terbang, pastikan tubuh sudah mengonsumsi cukup makanan dan minuman.
Penting juga untuk mempersiapkan kondisi mental, agar dapat merasa nyaman selama penerbangan berlangsung.
Baca Juga: 10 Destinasi Pengembangan Wisata Terbaik Dunia 2024, Ada Indonesia?
4. Hindari alkohol
Anda mungkin tergoda untuk minum alkohol agar tak cemas saat menghadapi bumpy flight.
Terlalu banyak alkohol menyebabkan dehidrasi dan juga dapat menimbulkan perasaan mual. Ini merupakan kombinasi buruk dengan turbulensi, yang juga dapat membuat penumpang merasa makin mual.