by Cristian Rahadiansyah 20 April, 2022
Cari Rumah Liburan? Ini 10 Web Rental Rumah Selain Airbnb
Tak hanya Airbnb, situs web penyewaan rumah liburan ternyata cukup banyak. Bahkan grup hotel besar seperti Accor dan Marriott pun terjun ke bisnis ini. Berkat persaingan yang kian ketat pula, tawarannya kian beragam. Anda bisa menyewa vila, tenda, rumah pohon, kediaman ramah keluarga, bahkan kastel di Eropa.
Berikut ulasan 10 situs web khusus penyewaan rumah liburan selain Airbnb:
1. Plum Guide
Airbnb menawarkan enam juta properti, sementara Plum Guide hanya 500.000. Beda jauh dari segi jumlah memang, tapi Plum Guide mengklaim propertinya lebih terjaga kualitasnya. Lokapasar (marketplace) yang didirikan pada 2016 ini mengaku menerapkan sistem seleksi yang ketat terhadap calon host. Ada 150 kriteria yang dipakai, dari tekanan shower kamar mandi hingga kecepatan akses internet. Katanya, hanya 3% properti yang lolos uji kelayakan ini, salah satunya Serene Queen di Bali.
2. Homestay
Lokapasar ini mirip Airbnb, lebih tepatnya Airbnb versi khitahnya sebagai platform “sharing economy.” Di Homestay, Anda tidak bisa menyewa seantero rumah, melainkan hanya kamarnya, karena tuan rumahnya masih menetap di sana. Dengan cara ini, Homestay berharap bisa menawarkan pengalaman menginap autentik khas lokal. Perusahaan ini didirikan pada 2013 oleh Tom Kennedy, salah satu pendiri Hostelworld.com. Portofolionya kini mencakup 63.000 kamar di 176 negara.
3. Vrbo
Didirikan pada 1995, Vacation Rentals by Owner alias Vrbo lebih tua 12 tahun dibandingkan Airbnb. Lokapasar ini sekarang mengklaim menawarkan sekitar dua juta rumah di banyak destinasi, termasuk apartemen di Jakarta dan vila di Bali. Pada 2006, Vrbo diakuisisi oleh pesaingnya, HomeAway, yang juga memiliki Stayz, semacam Airbnb versi Australia. Pada 2015, giliran HomeAway diakuisisi oleh Expedia. Dengan itu, Expedia pun menjadi raksasa baru di bisnis rental rumah sekaligus pesaing Airbnb.
4. TripAdvisor Vacation Rentals
TripAdvisor bukan hanya platform komunitas untuk berbagi ulasan penginapan. Ia juga pemain besar di bisnis penginapan. Sayap usahanya, TripAdvisor Vacation Rentals, menawarkan sekitar 800.000 properti di 190 negara. Tak hanya itu, TripAdvisor juga kian menggurita. Perusahaan ini mengakuisisi para pemain di bisnis rental rumah liburan seperti HouseTrip, Holiday Lettings, serta FlipKey.
5. Hipcamp
Konsepnya mirip Airbnb, tapi pasar utamanya ialah kaum pencinta alam. Properti yang ditawarkan meliputi tenda, kabin, hingga rumah pohon. Hipcamp didirikan pada 2013 oleh Alyssa Ravasio, seorang penggemar kamping. Untuk sementara, lokapasar ini hanya memiliki jaringan di Amerika Serikat, Australia, Kanada, plus beberapa lokasi di Eropa.
6. Onefinestay
Airbnb awalnya “dimusuhi” oleh perusahaan hotel. Belakangan, perusahaan hotel justru terjun ke bisnis serupa: rental rumah. Ambil contoh Accor. Pada 2016, grup raksasa Prancis ini membeli 49% saham operator rumah liburan Squarebreak. Setahun berselang, ia mengakuisisi broker vila Travel Keys, lalu membeli Onefinestay. Ketiga perusahaan ini lalu dilebur di bawah merek Onefinestay dengan portofolio sekitar 10.000 rumah, vila, dan apartemen di penjuru dunia, dari New York hingga Bali.
7. Agoda Homes
Agoda, yang berada satu grup dengan Booking.com, juga menawarkan kanal lokapasar untuk penginapan berbentuk rumah, vila, serta apartemen. Tiap properti didaftarkan oleh pemiliknya, tapi mereka bukanlah host yang akan menetap bersama tamu. Per 2018, Agoda Homes mengklaim mengoleksi 700.000 rumah di sekitar 50 negara.
8. Kid & Coe
Bayangkan Airbnb, tapi khusus segmen keluarga. Inilah tawaran utama Kid & Coe. Lokapasar ini dibentuk pada 2013 oleh seorang ibu bernama Zoie Kingsbery Coe. Idenya datang dari pengalamannya sendiri saat repot mencari penginapan yang ramah anak. Untuk saat ini, Kid & Coe hanya menawarkan vila, rumah, dan apartemen. Di Indonesia, ada 10 properti yang tercantum, dan semuanya berlokasi di Bali, contohnya Villa Bella dan Sanur Residence. Kelak, perusahaan ini berniat menawarkan pula reservasi untuk hotel keluarga.
9. Homes & Villas by Marriott International
Grup hotel lain yang terjun ke pasar rental hunian ialah Marriott. Pada 2019, grup ini meluncurkan Homes & Villas by Marriott International dengan koleksi 2.000 properti, termasuk rumah, vila, apartemen, bahkan kastel. Keunggulan menginap di sini, tamu akan mendapatkan poin dari Marriott Bonvoy. Tapi jangan harap dapat pengalaman bercengkerama dengan pemilik properti, sebab mereka tidak berstatus host. Dalam skema bisnisnya, Marriott bekerja sama dengan mediator perusahaan manajemen properti profesional, contohnya TurnKey dan London Residents Club. Contoh propertinya di Indonesia ialah The St Regis Residences Nusa Dua, W Residences Seminyak, serta Marriott Apartments Jakarta.
10. ThirdHome
Masih ingat film The Holiday? Tentang dua perempuan (diperankan Cameron Diaz dan Kate Winslet) yang bertukar rumah sementara? Barter temporer inilah yang diwadahi oleh ThirdHome. Seperti dalam film, rumahnya harus cukup mewah, dengan harga minimum $500.000 (sekitar Rp7 miliar). Bedanya, host tidak boleh mendaftarkan rumah utamanya, melainkan rumah kedua (atau ketiga). Barter ini juga tidak sepenuhnya gratis, karena Anda mesti membayar iuran keanggotaan. ThirdHome kini mengklaim mengoleksi 14.000 rumah dalam jaringannya.